Foto: Perak: Sharapova (RUS), Emas: Serena (USA), Perunggu: Azarenka (BLR)
London - Serena Williams tak diragukan lagi menjadi bintang pada perhelatan olimpiade cabang tennis. Sukses mereaih medali emas di nomor tungal, bersama kakaknya, Venus Williams, ia juga menyumbang emas untuk kontingen Amerika di nomor ganda.
Sebelum olimpiade digelar, cabang tennis menjadi salah satu cabang yang paling dinanti oleh para pecinta olahraga, terutama oleh publik Inggris sendiri. Selain diikuti oleh para pemain top ATP dan WTA, olimpiade juga masih membawa sisa-sisa persaingan panas di turnamen Wimbledon yang berakhir hanya dua minggu sebelum olimpiade.
Panasnya persaingan di ATP/WTA rupanya makin menyita perhatian dunia, termasuk petinggi olahraga para negara yang ikut serta dalam olimpiade. Buktinya, beberapa petenis dipercaya menjadi pembawa bendera kontingen negara asalnya. Cabang tennis sudah terlihat akan memberikan banyak catatan sejarah baru selama olimpiade sejak upacara pembukaan.
Mungkin ini pertama kalinya ada begitu banyak atlet tenis yang dipercaya membawa bendera negaranya dalam upacara pembukaan olimpiade. Tercatat ada Novak Djokovic (SRB), Stanislas Wawrinka (SUI), Max Mirnyi (BLR), Horia Tecau (ROU), Marcos Baghdatis (CYP), Agnieszka Radwanska (POL), Maria Sharapova (RUS) dan Stephanie Vogt (LIE) yang dipercaya membawa bendera negaranya di upacara pembukaan olimpiade. Sebelumnya di olimpiade Beijing 2008 hanya ada dua petenis yang bertugas membawa bendera. Khusus Maria Sharapova, ia juga mencetak sejarah sebagai atlet wanita Russia pertama yang bertugas membawa bendera Russia di upacara pembukaan. Ini membuktikan bahwa tennis kini makin dikenal oleh dunia luas dan dianggap sebagai salah satu olahraga yang bergengsi.
Setelah rekor-rekor di upacara pembukaan, catatan sejarah berikutnya terfokus pada tiga pemain yakni Roger Federer, Serena Williams dan Maria Sharapova yang berebut titel Career Golden Slam, pencapaian dimana seorang petenis berhasil menjuarai empat turnament Grand Slam (Australia Open, French Open, Wimbledon dan US Open) ditambah dengan emas olimpiade. Ketiganya tinggal membutuhkan emas olimpiade untuk mencapai gelar tersebut.
Dan secara luar biasa ketiganya berhasil melaju hingga ke final. Federer berhadapan dengan andalan tuan rumah, Andy Murray di final yang merupakan rematch final Wimbledon dua pekan sebelumnya. Sedang Serena langsung face to face lawan Sharapova, memeperebutkan dua gelar bergengsi sekaligus: emas olimpiade dan Career Golden Slam.
Namun dari situ, Serena-lah yang mencatatkan dirinya dalam sejarah. Dengan servisnya yang kuat, dan pukulan-pukulan yang keras, Serena melibas Sharapova 60 61 di final, menyumbang emas untuk kontingen Amerika, juga meraih title Career Golden Slam. Serena menjadi petenis wanita kedua setelah Steffi Graff (1988) yg berhasil meraih gelar tersebut. Kemenangan 60 61 atas Sharapova juga mencatat rekor tersendiri, kemenangan tersebut adalah kemenangan paling telak sepanjang sejarah final olimpiade, putra atau putri.
Sehari setelahnya, pemain nomor satu dunia dan juara Wimbledon, Roger Federer gagal menyamai prestasi Serena. Dalam rematch final Wimbledon itu, secara mengejutkan ia takluk tiga set langsung dari petenis tuan rumah Andy Murray 26 16 46. Sejarah yang akan dicatat oleh Federer justru berbalik ke Andy Murray yang menorehkan prestasi emas untuk dunia tenis Inggris Raya. Ia adalah petenis tunggal pertama Inggris Raya yang meraih emas olimpiade setelah 104 tahun!! Adalah Josieh Ritchie yang menjadi petenis Inggris Raya terakhir yang mampu meraih emas olimpiade, uniknya, ia juga meraihnya saat olimpiade digelar di London.
Sementara itu perunggu di nomor tunggal putri diraih oleh Azarenka dari Belarussia setelah mengalahkan Kirilenko dari Russia. Di nomor tunggal putra, secara sensasional, petenis Argentina menundukkan peraih perunggu olimpiade 2008, Novak Djokovic, 75 64.
Catatan sejarah Serena tak berhenti disitu, di nomor ganda, ia kembali menyumbang emas. Berpasangan dengan sang kakak, Venus Williams, ia berhasil mengalahkan ganda Republik Ceko, Hradecka/Hlavackova, dengan straight sets 64 64. Ini juga merupakan ulangan final Wimbledon dimana Williams bersaudara juga keluar sebagai juara. Secara bersamaan, Venus dan Serena meraih emas keempat selama karier mereka di olimpiade, yang menjadikan mereka petenis pertama yang mampu meraih empat emas.
Tak pelak, olimpiade 2012 London menjadi ladang panen rekor bagi Serena Williams, ia berhasil membuat catatan baru dalam buku sejarah tennis, sekaligus memantapkan namanya dalam barisan petenis terbaik bersama dengan petenis legendaris lainnya. Congrats, Serena!
0 comments:
Post a Comment