Madrid - Sejak kembali dari cedera yang memaksanya absen selama tujuh bulan, Rafael Nadal sukses melaju ke tujuh final dari tujuh turnamen yang dia ikuti, dan Minggu kemarin ia meraih gelar juara kelimanya sejak kembali dari cedera tersebut.
Hanya butuh waktu 31 menit bagi Nadal untuk menutup set pertama 6-2. Di set kedua Wawrinka memberikan perlawanan, petenis Swiss tersebut tidak kehilangan satu poin pun di dua servis gamenya, namun pada saat kedudukan 2-2 dia tertinggal 0-40 dan memberikan Nadal kesempatan untuk mematahkan servisnya. Pada saat kritis tersebut Wawrinka menunjukkan penampilan apik seperti yang ia perlihatkan saat meraih gelar Portugal Open (kalahkan Ferrer di final) minggu lalu, petenis unggulan kelima belas tersebut memenangkan lima poin berikutnya untuk membungkam penonton yang kebanyakan mendukung Nadal. Wawrinka kembali bermain buruk di servis game berikutnya, dua double faults secara beruntun membantu Nadal untuk mematahkan servisnya, Nadal unggul 4-3. Nadal berhasil mempertahankan keunggulannya dan mengakhiri pertandingan dengan skor 6-2 6-4 dalam waktu 71 menit.
"Mesikipun saya memainkan permainan terbaik saya dan saya sangat fit, tetaplah sangat sulit untuk mengalahkannya (Nadal). Sangat berat bagi saya. Bolanya seperti melayang. Saya tidak tahu harus bermain seperti apa, dan bagaimana harus bermain agresif di lapangan. Dia juga mendikte poin demi poin.", ujar Wawrinka.
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk Wawrinka saat melawan Nadal. Dari sembilan kali pertemuan dengan Nadal, Wawrinka tak pernah menang sekalipun, bahkan gagal memenangi satu set pun dari 18 set yang mereka mainkan dalam 9 pertandingan tersebut.
Sedang bagi Nadal, gelar ini membuktikan bahwa dirinya masih layak dijuluki The King of Clay dan dirinya masih sangat berbahaya jika bermain di lapangan tanah liat. Sebelum Madrid Open, publik mulai ragu bahwa Nadal akan bisa kembali mendulang gelar di turnamen Masters lapangan tanah liat setelah kalah straight sets dari Novak Djokovic di final Monte Carlo.
Gelar juara di Madrid Open adalah gelar juara Masters 1000 ke-23 bagi petenis Mallorca tersebut, sekaligus gelar lapangan tanah liat ke-40 dan total gelar 55 dalam kariernya.
"Saya sangat senang. Saya rasa saya bermain dengan sangat bagus. Saya pikir hari ini saya memainkan permainan terbaik saya selama minggu ini. Bisa bermain kembali disini di Madrid, dan bisa menjadi juara di hadapan pendukung saya, merupakan sesuatu yang sangat spesial.", ungkap Nadal.
Petenis berusia 26 tahun asal Spanyol tersebut berhasil menyamai rekor Thomas Muster yang berhasil menjuarai 40 gelar juara lapangan tanah liat, dan hanya berada dibawah Guilermo Vilas (46 gelar) sebagai petenis yang mengoleksi gelar juara lapangan tanah liat paling banyak di Era Terbuka.
Sources: ATP & Eurosport
0 comments:
Post a Comment