logo

Pages

Wednesday, May 15, 2013

Profil Andy Roddick: Dari Kado Ulang Tahun Hingga Juara US Open

Tampan, ramah, selalu bermain 100 %, punya serve keras dan merupakan petenis pria AS terakhir yg juara GS: Andy Roddick. Dia sempat mendapat hadiah ulang tahun berupa perjalanan menonton US Open lalu terinspirasi oleh permainan petenis idolanya, hingga 12 tahun setelahnya, dia benar-benar menjuarai US Open. Berikut sekilas kisah hidup Andy Roddick hingga puncak kariernya.
 
Andrew Stephen Roddick lahir 30 Agustus 1982 di Omaha, Nebraska, AS dari pasangan Jerry dan Blanche Roddick. Karena suka ribut saat masih kecil, ia mendapat julukan "Tiger" dari suster yang membantu kelahirannya. Ibu Roddick, Blanche, sudah kagum padanya sejak Roddick masih bayi. Hanya selang 2 jam setelah lahir, sang bayi sudah bisa mengangkat kepalanya.

Andy Roddick saat masih bayi
Dua kakak Roddick, Lawrence dan John, menunjukkan bakat tennis yang menjanjikan, orangtua mereka pun melakukan apapun demi perkembangan bakat mereka berdua. Secara alami, Roddick ingin melkukan apapun yg kedua kakakny lakukan, dan meniru pukulan mereka kapanpun dia menemukan raket yang tidak sedang digunakan. Umur 4 tahun, Roddick sering bermain tennis dengan melawan pintu garasi rumahnya.

Umur 5 tahun, untuk mengembangkan bakat tennis John dan Lawrence, keluarga Roddick pindah ke Boca Raton, Florida. Disana Roddick masuk ke sekolah Boca Prep International School, dimana dia sering bermain basket dan tennis. Di high school, Roddick sering bermain basket dg Mardy Fish, dan berlatih tennis bersama Venus dan Serena Williams.

John berhenti dari tennis krn cedera punggung. Lawrence jadi lbh tertarik dg olahraga air. Roddick jd kehilangan partner bermain tennis.

Umur 9 tahun, Roddick mendapat kado ulang tahun yang fantastis: perjalanan ke New York untuk menonton US Open.

Andy Roddick saat menonton US Open

US Open tahun 1991 ini, petenis 39 tahun Jimmy Connors melaju hingga semifinal. Roddick sangat terpikat dengan penampilan Connors. Kemampuan Connors untuk menghibur dan membangkitkan energi penonton dalam stadium, mebuat kagum Roddick. Kekaguman tersebut menumbuhkan kembali passion Roddick pada permainan tennis. Setelah Connors pensiun, Andre Agassi jadi petenis favorit barunya.

Tumbuh remaja, Roddick mulai serius berlatih tennis dan mengikuti beberapa turnamen kelas junior. Umur 17 tahun, kecepatan servis Roddick makin membaik dan forehand nya semkain keras. Di umur ini pula ia mulai dilatih Tarik Benhabiles. Karier junior Roddick mulai naik di kahir tahun 1999; dipanggil tim AS utk Sunshine Cup (Davis Junior) dan juara Eddie Herr Championship. Selain itu, dia juga juara sebuah turnamen U-18 yang penting dan juara di turnamen bergengsi Orange Bowl.

Roddick kecil saat juara sebuah turnamen

  Roddick mengawali tahun 2000 dengan menakjubkan: juara Australia Open junior. Jadi petenis junior AS pertama yg juara AO sejak 1959. Kemenangan tersebut mendorong Roddick memastikan untuk beralih pro. ATP Sony Ericsson Open di Miami jadi event pro pertama Roddick, dimana dia menang atas petenis no.41 dunia Fernando Vicente 64 60 di R1. Di babak kedua, Roddick harus melawan unggulan teratas turnamen sekaligus idolanya, Andre Agassi, dan kalah 26 36.

Andy Roddick di turnamen ATP pertamanya
Setelah pertandingan Agassi memprediksi bahwa Roddick akan segera bergabung dengannya di jajaran petenis top ATP.

Roddick masih bermain di kompetisi junior tepat sblm ulang tahunnya yang ke-18 di bulan Agustus, dan Juara US Open Junior serta Sugar Bowl Classic. Roddick bermain di 7 turnamen ATP lagi di 2000, mengakhiri tahun di posisi 160 dunia, sempat menang atas Karol Kucera dan Fabrice Santoro.

Servis keras Roddick yg begitu keras membuatnya srg dibandingkan dengan Pete Sampras, Dia dianggap sbg masa depan tennis pria di AS. Awal tahun 2001, pressure semakin tinggi bagi Roddick ketika juara USTA Challenger di Hawaii, gelar ketiga dari lima turnamen Challenger yg dia ikuti. Bulan February kapten tim Davis Cup, Patrick McEnroe, memanggil Roddick utk perkuat tim AS bersama Todd Martin, J.Gambil dan J.Gimelstob. 

Enam minggu kemudian, Roddick membuat langkah besar. mengalahkan Pete Sampras di R3 Miami Masters. Itu adalah kemenangan pertama Roddick atas petenis top 10 dan kekalahan pertama Sampras dr petenis umur 18th dalam satu dekade. Dua hari setelahnya, Roddick kembali menang atas Andrei Pavel 76 62 untuk jadi petenis termuda yg tembus perempatfinal Miami Masters.

Roddick setelah menang atas Pete Sampras
Roddick kalah dari Hewitt di QF, namun pencapainnya di turnamen ini membuat tembus top 100 ranking ATP.

 Sebelum French Open, Roddick juara Verizon Tennis Challange, Atlanta, kalahkan Xavier Malisse di final 62 64. Kemenangan Roddick tersebut merupakan kali pertama dalam sepuluh tahun seorang remaja AS bisa juara di turnamen ATP. Roddick membuktikan bahwa kemenangan tersebut bkn sebuah keberuntungan, selang seminggu dia juara ATP Houston,menang atas Lee Hyung Taek di final. Hanya dalam dua bulan, peringkat Roddick melambung, naik lebih dari 100 ke posisi no.21 dunia.

Di Perancis Terbuka, Roddick harus lawan Michael Chang di babak kedua. Keduanya bermain dalam pertandingan ketat 5 set. Di set terakhir, Roddick mengalami kram. Sang pelatih memberi kode agar dia mundur dari pertandingan, tapi Roddick terus bertanding.

Roddick saat alami kram lawan Chang
Roddick melaju ke babak ketiga, melawan kram dan Chang dengan skor  57 63 64 67(5) 75.

  Di babak selanjutnya Roddick kalah dari Hewitt, mundur di set ketiga karena kram yang masih mengganggunya.

Kalah di R3 Wimbledon, Roddick kembali tampil hebat dengan menjuarai ATP Washington, gelar juara ketiganya.

Roddick angkat trofi ATP Washington
Di turnamen tsb, Roddick mengalahkan lawan2 seperti Wayne Arthurs, Srichaphan, Hbarty, Rios, Chang dan Schalken. Roddick kembali kalah dr Hewitt di perempatfinal US Open, akhiri tahun 2001 di posisi no.14 dunia.

 Tahun 2002 bukanlah tahun yg bagus bagi Roddick dimana dia sering kandas di babak awal turnamen. Namun Roddick masih mampu tambah koleksi dua gelar juara; di Memphis dan pertahankan gelar di Houston. Akhir tahun ia berada di no.10 dunia.

Australia Open 2003 jadi kenangan tersendiri bagi Roddick setelah tertinggal dua set atas Mikhail Youzhny,ia mampu balik menang dan maju ke perempatfinal. Roddick kmbali tunjukkan mental juaranya di perempatfinal, bermain selama 5 jam, Roddick kalahkan petenis Maroko Younes El Aynaoui 46 76(5) 46 64 21-19. Set kelima yg berlangsung selama 2 jam 23 menit jadi set kelima paling lama dalam sejarah Grand Slam waktu itu.

Papan skor pertandingan Roddick vs El Aynoui

Roddick dan El Aynoui usai selesaikan pertandingan
Setelah partai perempatfinal yg melelahkan tsb, Roddick kalah di semifinal dari Rainer Schuettler dalam pertandingan empat set.

Setelah itu permainan Roddick tak konsisten, kekalahan di babak pertama Perancis Terbuka, membuatnya menunjuk Brad Gilbert (mantan pelatih Agassi) sebagai pelatih baru. Brad Gilbert menyempurnakan permainan Roddick, buktinya Roddick langsung tampil sebagai juara di Queen's Club. Maju hingga semifinal Wimbledon, Roddick juara di tiga dari 5 turnamen yg dia ikuti selanjutnya: Indianapolis, Toronto dan Cincinnati.

Roddick angkat trofi juara Queen's Club
Yang juga menjadi cerita hidup Roddick tahun 2003 adalah kisah cintanya dengan Mandy Moore. Roddick mulai berkencan dengan Mandy Moore setelah mengunjungi artis terssbut di lokasi syuting film "How To Deal". Pertemuan pertama Roddick dan Mandy Moore direncanakan oleh ibu Mandy Moore yg merupakan fans berat tennis.

Mandy Moore bersama Andy Roddick

Jelang US Open 2003, Roddick jadi harapan terbesar publik AS untuk juara setelah beberapa petenis besar AS sudah tua dan pensiun. Modal Roddick menuju US Open pun sangat bagus: dua gelar juara di ATP Masters Montreal dan Cincinnati.

Roddick sempat tertinggal dua set di semifinal US Open lawan Nalbandian. Sebelumnya Capriati, Davenport dan Agassi kalah juga di semifinal. Nampaknya final US Open 2003 tidak akan ada petenis AS di tunggal, pertama kali terjadi sejak 1980an. Namun Roddick memaksimalkan sisa tenaganya dan menang di tiga set berikutnya untuk maju ke final dan meyelamatkan muka AS. Setelah pertandingan tersebut, Roddick dikabarkan menangis di hotelnya, mengingat bagaimana mimpinya hampir saja lepas dari genggammanya.

Setelah partai semifinal tersebut Roddick tak terbendung, kalahkan Juan Carlos Fererro 63 76 63 utk juara GS US Open, GS favoritnya, mencapai mimpinya. Roddick menghempaskan 24 ace di final, dan total 123 ace di turnamen. Rayakan kemenangan dengan memeluk Brad Gilbert dan mencium Mandy Moore.

Roddick memeluk trofi US Open, Grand Slam pertama dan terakhirnya

Ekspresi Roddick usai juara US Open

Roddick usai kalahkan Fererro di final US Open

Roddick rayakan kemenangan ditengah-tengah penonton dan temannya.
Roddick mengakhiri tahun sebagai petenis ranking satu dunia, petenis AS pertama yg jadi no.1 setelah Agassi tahun 1999. Roddick, 21 tahun, juga jadi petenis termuda yg menjadi no.1 dunia sejak ranking dg sistem komputer diperkenalkan tahun 1973

0 comments:

Post a Comment

 
Design by fthemes
Bloggerized by Seo Lanka and Blogger Template