(Kompas.com) Jakarta - Turnamen tenis kelas future yang menjadi agenda internasional pertama Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) pada tahun 2013 batal digelar, karena pihak yang semula bersedia menjadi sponsor menarik diri secara mendadak.
PP Pelti telah membuat agenda untuk menggelar 38 turnamen internasional. Di antaranya, 20 turnamen kelas future putra, dan 17 turnamen kelas future putri serta 1 challenger putri. Turnamen pertama rencananya digelar di Pekanbaru, Riau, pada tanggal 22 April 2012.
"Terpaksa dibatalkan karena menjelang kejuaraan tiba-tiba sponsor menarik diri tanpa alasan jelas," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Senior, Wailan Walalangi, yang dihubungi lewat telepon, Senin (29/4/2013).
Wailan menyatakan Pelti kecewa dengan batalnya turnamen ini dan berharap tidak terulang lagi. "Kami berharap setelah batalnya turnamen di Riau, tidak ada lagi pengunduran atau pembatalan agenda tenis di Tanah Air," tambahnya.
Agenda terdekat yang akan digelar turnamen tenis internasional kelas future di Tarakan, Kalimantan Timur, pada tanggal 13 Mei mendatang.
"Ini disponsori bank lokal tetapi khusus untuk putri saja," ujar Wailan.
Sebelumnya, Ketua PP Pelti Maman Wirjawan menyampaikan akan menggelar lebih banyak turnamen internasional di dalam negeri untuk lebih memberi kesempatan kepada pemain meningkatkan kemampuan dan peringkat mereka di tingkat dunia, serta membuka kesempatan yang lebih besar kepada atlet tenis Indonesia untuk berpartisipasi di turnamen-turnamen ITF.
Indonesia memiliki banyak petenis potensial namun tidak dapat berkembang karena kesulitan untuk touring turnamen. Ini terjadi lantaran kesulitan mencari dana sponsor, sedangkan untuk menambah poin harus rutin melakukan touring.
5 comments:
Sayang min,padahal banyak yang berbakat itu petenis indonesia. Btw Blognya udah tjakep sekarang!!! :D
Kasihan para petenis, padahal turnamen future kan buat mendulang point ITF dan naikin ranking... Lumayan ya sekarang blognya.. :)
Di daerah saya banyak min sebenernya, petenis yunior gitu min. Tapi semakin kesini mereka malah berhenti tenis min. Ya karena biaya katanya. Miris banget liatnya.
Pengaruh TV dan belum adanya sosok petenis nasional yang jadi panutan dan punya nama besar juga jadi salah satu pengaruh hilangnya motivasi para petenis junior untuk bermain. Sepakbola masih jadi olahraga yang mereka anggap bagus, karena banyak ditayangkan di TV dan Badminton juga, dimana kita punya banyak pemain bagus.
Iya sih min. TV yang nayangin juga yang berlangganan. Jaringan internet belum merata.
Post a Comment