Tennis.com - Petenis Amerika Coco Vandeweghe mengklaim bahwa setelah Yulia Putintseva mengalahkan dirinya 6-4 1-6 1-6 di babak final kualifikasi di Brussels, petenis remaja tersebut dan ayahnya, Anton, menhampirinya kemudian menghina dirinya.
"Saya tidak pernah bermain melawan seseorang dengan jiwa sportifitas yang begitu buruk.... Putintseva," ungkap Vandeweghe dalam tweet-nya di sosial media. "Bagaimana bisa seseorang mengomentari gaya permainan saya dengan cara yang negatif setelah dia telah memenangi pertandingan. Menakjubkan.", lanjutnya.
"Kata-katanya adalah 'Kamu adalah pemain yang buruk, hanya bisa servis. Aku memenangkan semua rally (dalam pertandingan tadi).' Komentar tersebut sangatlah tidak perlu..dan terlebih lagi ayah dia bertepuk tangan ketika dia mengucapkan hal tersebut, haha, sungguh tidak nyata!!", lanjut petenis AS tersebut melalui twitternya.
Vandeweghe mengungkapkan pada TENNIS.com bahwa tidak ada konfrontasi diantara kedua petenis tersebut selama pertandingan dan tak berbicara apapun pada Putintseva, hanya berbincang beberapa kali kepada wasit.
Putintseva kemudian membalas lewat Twitternya, "Dan ngomong-ngomong, saya sudah melihat tweet dari Coco (Vandeweghe)..Tidak mau berkomentar banyak! Sangat terkejut bagaimana orang bisa berakting seperti itu setelah kalah dari petenis yang lebih muda. Saya rasa dia marah karena sebelum pertandingan dia pikir saya bukanlah level dia. Dan bagaimanapun juga, siapapun dia yang jadi lawan saya di lapangan, saya selalu menghormati orang tersebut. Dan selalu berjabat tangan di akhir pertandingan!"
Vandeweghe menuturkan kejadian serupa yang dialaminya sewaktu junior, tapi bukan waktu sudah pro. "Saya bisa menahan dan terima jika lawan mengangkat tangan dan berteriak 'c'mon!!' saat saya melakukan double faults, namun berbicara (negatif) apapun setelah selesai bermain sangatlah tidak perlu. Sangat kasar dan tidak dewasa. Apalagi ayahnya mendukung tindakan tersebut."
Jan-Michael Gambill, pelatih Vandeweghe, juga berkomentar tentang Putintseva: "Pertandingan tersebut merupakan pertandingan yang bagus namun saya mempertanyakan jiwa sportifitas gadis tersebut. Tidak pernah saya melihat seseorang mengangkat tangan merayakan poin pada double faults dan let cords sepanjang pertandingan dan hal tersebut merusak pertandingan yang sebenarnya bagus.
Walaupun kalah Vandeweghe tetap masuk ke babak utama melalui jatah Lucky Loser. WTA sedang menyelidiki apakah Putintseva atau ayahnya akan terkena denda karena melanggar aturan tentang sportifitas.
0 comments:
Post a Comment