London - Rabu kemarin menjadi salah satu hari teraneh dalam sejarah pergelaran Wimbledon. Bagaimana tidak, dalam sehari tujuh mantan petenis nomor satu dunia tersingkir, dan lebih dari tujuh petenis mundur sebelum dan saat pertandingan berlangsung.
Drama Black Wednesday (Rabu Kelabu) dalam sejarah Wimbledon ini dimulai dari beberapa pengunduran diri oleh para petenis. Unggulan dua Victoria Azarenka yang sebelumnya sempat terjatuh saat melawan Joao Koehler di babak pertama, menyatakan mundur dari turnamen karena cedera, sesaat sebelum dia bertanding melawan Flavia Pennetta di babak kedua.
Tak berselang lama, rentetan petenis menyusul Azarenka untuk mengundurkan diri dari turnamen. Steve Darcis, yang mengalahkan Nadal di babak pertama, juga mundur sebelum ia bertanding di babak kedua.
"Harus mundur setelah mencapai kemenangan brilian atas Nadal?! Benar-benar keputusan tersulit yang pernah saya ambil!!!" tulis Darcis di akun twitter miliknya.
Ironisnya, Darcis baru saja mencatat salah satu kemenangan bersejarah di pentas Wimbledon kala mengakhiri langkah Nadal dalam straight set. Darcis mengaku rasa nyeri pada bahunya itu dirasakan pada pertengahan set pertama dalam duel kontra Nadal. Karenanya, Darcis kesulitan tidur karena bahunya benar-benar terasa nyeri. Dengan demikian, Darcis memberi tiket babak ketiga secara gratis kepada petenis Polandia, Lukasz Kubot. Kemudian Marin Cilic, salah satu petenis yang tampil bagus di lapangan rumput, juga mundur karena cedera lutut. kiri.
Keanehan tak berhenti disitu, badai cedera juga menghampiri para petenis di lapangan, yang membuat Wimbledon hari kemarin menjadi aneh dan berantakan. John Isner mundur saat lawan Adrian Mannarino dari Perancis, padahal pertandingan baru berjalan dua games, belum genap sepuluh menit pertandingan berlangsung, Isner memilih mundur karena lututnya yang cedera. Di lapangan lain, dalam waktu yang hampir bersamaan dengan mundurnya Isner, Radek Stepanek juga mundur di set kedua saat melawan Janowicz.
Lalu keanehan berlanjut dengan tumbangnya beberapa petenis unggulan. Petenis unggulan pertama yang tumbang adalah mantan petenis nomor satu dunia Ana Ivanovic. Pertandingan antara Eugenie Bouchard dan Ana Ivanovic yang sebelumnya dijadwalkan digelar di court 12, dipindah ke lapangan utama karena Azarenka mundur. Pergantian jadwal yang mendadak tersebut nampkanya membuat Ivanovic grogi, ia harus bermain dihadapan lebih banyak penonton, dan hal itu mampu dimanfaatkan oleh Eugenie Bouchard. Petenis Kanada yang tahun lalu menjuarai Wimbledon junior tersebut menang dua set langsung 6-3 6-3. Kepulangan Ana Ivanovic disusul oleh tumbangnya mantan juara Wimbledon 2002 dan mantan petenis nomor satu dunia asal Australia, Lleyton Hewitt. Hewitt yang tampil luar biasa di babak sebelumnya dengan mengalahkan Stanislas Wawrinka, gagal mengatasi keunggulan petenis Jerman Dustin Brown. Hewitt menyerah dalam pertandingan empat set 4-6 4-6 7-6(3) 2-6.
Lapangan rumput yang licin menambah keanehan pada hari ketiga Wimbledon tahun ini, beberapa petenis unggulan tampil tak maksimal karena lapangan yang sangat licin, beberapa terpaksa cedera dan mundur, beberapa lainnya tak bisa menampilkan performa terbaiknya dan tersingkir. Salah satu korban lapangan licin tersebut adalah mantan petenis nomor satu dunia lainnya, Caroline Wozniacki. Wozniacki terjatuh di awal set pertama saat melawan petenis Rep Ceko, Petra Cetkovska. Wozniacki harus mendapat perawatan pada lutunya setelah dia terjatuh, dan walaupun bisa kembali bermain, dia tak mampu tampil maksimal. Beberapa kali Caro, sapaan akrab Wozniacki, terlihat tidak mau mengejar bola yang sebenarnya berada dalam jangkauannya. Petenis Denmark tersebut kalah dalam dua set 2-6 2-6 dari Cetkovska. Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Caro yang selalu kalah sebelum babak perempatfinal dalam enam Grand Slam terakhir.
Korban selanjutnya adalah Jo-Wilfried Tsonga yang mundur di sebelum set keempat dimulai saat melawan Ernests Gulbis yang sedang memimpin 3-6 6-3 6-3. Tsonga juga sempat terjatuh beberapa kali dalam pertandingan tersebut, hingga membuat lutut kirinya kesakitan dan memaksa dirinya mundur. Sehari sebelumnya tiga pemain juga mundur karena cedera di tengah pertandingan, yakni Guido Pella, Romina Oprandi, dan Philipp Kohlschreiber.
Salah satu hari terburuk dalam sejarah Wimbledon kemarin ditutup dengan tersingkirnya tiga mantan petenis nomor satu dunia lainnya, yakni Maria Sharapova, Jelena Jankovic dan Roger Federer. Maria Sharapova tercatat terjatuh sebanyak empat kali di set pertama saat lawan petenis Portugal Michelle Larcher De Brito sebelum menyerah 3-6 4-6. Kekalahan Sharapova juga menambah keangkeran court 2 Wimbledon yang sering memakan korban mantan juara Wimbledon. Court 2 Wimbledon sering dijuluki "Kuburan Para Juara" karena banyak mantan juara yang kalah jika bermain di sana. Sementara itu Jelena Jankovic menambah jajaran petenis unggulan yang harus pulang awal setelah kalah dari Vesna Dolonc 5-7 2-6.
Keanehan Wimbledon mencapai puncaknya setelah sang maestro, juara tujuh kali Wimbledon sekaligus juara bertahan Wimbledon, Roger Federer, diluar dugaan harus kalah di babak kedua. Federer kalah dari petenis Ukraina peringkat 116 dunia Sergiy Stakhovsky 7-6(5) 6-7(5) 5-7 6-7(5). Kekalahan ini sekaligus menghentikan rekor Federer yang selalu mencapai perempatfinal dalam 36 Grand Slam terakhirnya. Ini juga menjadi kekalahan paling awal Federer di Grand Slam sejak kalah di babak pertama Perancis Terbuka sepuluh tahun silam. Kekalahan ini akan membuat Federer merosot ke no.5 di ranking terbaru ATP, dan bisa turun ke no.6 jika Tomas Berdych tampil sebagai juara.
- Tennis Update Indonesia
0 comments:
Post a Comment