logo

Pages

Sunday, June 28, 2015

Wimbledon 2015: Ladies' Draw Breakdown



Draw Ladies' Singles Wimbledon 2015 Dalam Sekilas

Unggulan teratas Serena Williams berada di draw yang sama dengan kakaknya, Venus Wiliams, serta dua mantan juara Grand Slam lainnya, Ana Ivanovic dan Victoria Azarenka. Jika mampu melewati mereka semua, kemungkinan berhadapan dengan Maria Sharapova di semifinal dan Petra Kvitova di final.

Maria Sharapova membuka Wimbledon 2015 dengan melawan petenis tuan rumah Johanna Konta yang tampil bagus di Eastbourne minggu lalu. Camelia-Irina Begu, Andrea Petkovic, Lucie Safarova menjadi calon lawan Sharapova sebelum kemungkinan bertemu Serena di semifinal.

Di draw bawah, juara bertahan Petra Kvitova satu pool dengan petenis unggulan seperti Jelena Jankovic, Agnieszka Radwanska, Elina Svitolina, Madison Keys dan Eugenie Bouchard yang mungkin akan menjadi lawannya dan mencoba menghentikan petenis Ceko tersebut untuk mempertahankan gelar juara. 

Unggulan empat Simona Halep kemungkinan berjumpa kompatriotnya Monica Niculescu di babak kedua, di babak-babak selanjutnya, Svetlana Kuznetsova, Sabine Lisicki, Timea Bacsinszky, Angelique Kerber, Garbine Muguruza dan Caroline Wozniacki sipa menghadang petenis Rumania tersebut dalam impiannya meraih gelar Grand Slam perdana.


Seru Dari Awal

Undian babak pertama sudah menyajikan beberapa pertandingan yang diprediksi akan berjalan seru, menarik ditunggu siapa yang akan memenangi partai-partai berikut.

Daniela Hantuchova vs Dominika Cibulkova: Pertarungan antara dua petenis terbaik Slovakia ini tentunya akan sarat akan gengsi. Hantuchova ingin membuktikan bahwa dirinya masih ada dan kuat sedangkan Cibulkova ingin menunjukkan bahwa dia masih seorang petenis yang berbahaya meski baru pulih dari cidera. 

Belinda Bencic vs Tsvetana Pironkova: Keduanya bukan petenis papan atas WTA saat ini, namun keduanya punya kapasitas untuk menghadirkan sebuah pertandingan yang menarik di atas lapangan rumput. Bencic baru saja menjuarai gelar WTA pertamanya di Eastbourne, sementara Tsvetana Pironkova selalu tampil bagus jika bermain di lapangan rumput, terutama Wimbledon.

Ana Konjuh vs Alize Cornet: Petenis muda Kroasia Ana Konjuh yang minggu lalu tampil sebagai juara di Nottingham, bertemu dengan petenis yang mengalahkan Serena Williams di Wimbledon musim lalu, Alize Cornet. Pukulan-pukulan keras Konjuh akan menjadi senjata utamanya untuk mengalahkan Cornet, namun dengan pengalaman yang jauh lebih banyak, Cornet tak mudah untuk ditumbangkan..

Jelena Jankovic v Elena Vesnina: Meski lebih bersinar di nomor ganda, banyak orang yang sudah lupa bahwa Vesnina sempat tampil bagus di nomor tunggal, dia hampir masuk top 20 dua tahun lalu. Dan melawan petenis Rusia tersebut di babak pertama tentu bukan hal yang mudah untuk Jelena Jankovic yang juga sedang mencari performa terbaiknya. Pantas ditunggu siapa yang memenangkan partai ini dan berpeluang lawan Petra Kvitova di babak ketiga.

Laura Robson vs Evgeniya Rodina: Laura Robson akan menjadi salah satu sorotan utama di gelaran Wimbledon tahun ini. Kembali bermain setelah absen lama karena cidera, banyak yang sudah menanti penampilannya. Partai melawan Rodina menjadi kesempatan Robson untuk meraih kemenangan dan mengembalikan kepercayaan dirinya dalam kompetisi.


THE CONTENDERS

Tak bisa disangkal, Serena Williams masih menjadi kandidat favorit untuk memenangi Wimbledon musim ini. Ambisinya untuk menjuarai empat gelar Grand Slam tentu akan motivasi tersendiri untuknya. Petenis 33 tahun tersebut telah menjuarai dua Grand Slam musim ini, tinggal dua gelar lagi untuk meraih Calendar Slam, atau jika juara Wimbledon saja dia akan mengulang Serena Slam tahun 2002-2003 dimana dia juara empat Grand Slam secara beruntun. 

Dari calon lawan-lawan Serena di Wimbledon tahun ini, yang paling berpotensi menghentikan ambisinya tersebut mungkin adalah sang kakak sendiri, Venus Williams, dimana keduanya akan saling berhadapan di babak keempat jika mampu memenangi tiga laga awal. Jika mampu melewati Venus, Serena akan berjumpa dengan salah satu antara Carla Suarez Navarro, Ana Ivanovic atau Victoria Azarenka. Dengan segala skill komplit yang dia miliki dan mampu dioptimalkan di lapangan rumput, di atas kertas Serena bisa mengalahkan ketiganya, termasuk dua babak akhir jika bertemu dengan Sharapova atau Kvitova. 

Kandidat juara lain adalah sang juara bertahan Petra Kvitova. Setelah drawing keluar, bisa terlihat Kvvitova punya peluang yang sangat bagus untuk kembali merengkuh mahkota juara Wimbledon, atau setidaknya melaju hingga final. Dia dalam satu draw dengan petenis-petenis yang belakangan penampilannya kurang stabil. Di babak pertama petenis kidal tersebut akan melawan Kiki Bertens yang sebelum musim ini hanya memenangi satu pertandingan di lapangan rumput dalam kariernya. Petenis unggulan pertama yang mungkin dihadapi Kvitova adalah Jelena Jankovic di babak ketiga,  stelah itu bisa bertemu dengan Elina Svitolina atau Agnieszka Radwanska. Jika servisnya dan pukulannya stabil, 
Kvitova punya peluang besar dengan mudah mengatasi mereka. Partai perempatfinal melawan Ekaterina Makarova dan semifinal melawan Simona Halep atau Caroline Wozniacki juga sangat mungkin dia menangi. 

Kvitova masih punya pekerjaan rumah besar; mengalahkan Serena. Meski di pertemuan terakhir dia mampu mengalahkan Serena, namun Serena di lapangan rumput jauh lebih tangguh dibanding Serena di lapangan lain, dua pertemuan Kvitova dan Serena di Wimbledon dimenangi Serena dengan straight sets. Untungnya Kvitova tidak akan berjumpa Serena sebelum final, jika Serena tersingkir sebelum final, tentu langkah Kvitova menjuarai Wimbledon ketiganya akan sedikit lebih ringan.

Meski belakangan sering kesulitan jika bermain di lapangan rumput, lima kali juara Grand Slam, Maria Sharapova, tidak bisa dipandang sebelah mata sebagai salah satu kandidat juara Wimbledon tahun ini. Pergerakan yang lambat masih menjadi kendala Sharapova saat bermain di lapangan rumput yang menuntut footwork dan refleks yang cepat, tetapi groundstrokes kerasnya akan selalu berbahaya bagi siapapun lawannya. Variasi pukulan yang terus dia kembangkan juga menjadi modal bagi Sharapova untuk kembali juara Wimbledon setelah terakhir kali juara sebelas tahun silam.

Sharapova akan melawan Johanna Konta di babak pertama, cukup tricky, karena Konta tampil bagus di Eastbourne, namun Sharapova masih diunggulkan memenangi pertandingan. Ujian bagi Sharapova sudah nampak di babak keempat, dimana ia berpeluang berhadapan dengan Flavia Pennetta atau Andrea Petkovic, dua petenis yang punya power sebanding dengan Masha. Tak berhenti disitu, ujian berat menanti Sharapova di perempatfinal, Lucie Safarova yang mengalahkannya di French Open silam, siap kembali menggagalkan upaya Maria untuk menjurai Wimbledon keduanya.  Akan menjadi perjalanan yang cukup sulit untuk Siberian Siren, namun  ia punya segala kapasitas untuk memenangi pertandingan demi pertandingan.


THE DARK HORSES

Dua petenis kidal, Lucie Safarova dan Angelique Kerber kembali punya peluang melangkah jauh di Wimbledon kali ini. Keduanya sukses melaju hingga perempatfinal di gelaran tahun lalu. Pergerakan lincah keduanya serta pukulan yang tak terlalu keras namun terarah dan sering sulit ditebak menjadi senjata ampuh keduanya di atas lapangan rumput. Kerber yang diluar dugaan tampil cukup bagus di grass court, membuktikan bahwa pencapaian perempatfinal tahun lalu bukanlah suatu kebetulan semata, ia menunjukkan konsistensinya dengan menjuarai turnamen di Birmingham. Kemenangan tersebut tak pelak akan menaikkan motivasi Kerber di Wimbledon. Kerber berpeluang melawan dua kompatriotnya di dua babak awal, Carina Witthoeft dan Mona Barthel, kemudian Garbine Muguruza siap menjegal di babak ketiga. Ketangguhan Kerber kembali diuji di babak keempat dimana dia kemungkinan bertemu Caroline Wozniacki dan di perempatfinal melawan Simona Halep. Dua partai yang nampak berat, namun bukan berarti tidak mungkin untuk dia menangi. Perempatfinal atau semifinal menjadi target yang cukup realistis untuk petenis Jerman ini.

Setelah mencapai final Grand Slam pertamanya di Paris tiga pekan silam, Safarova menjadi petenis yang cukup diperhitungkan, sering menyulitkan petenis-petenis top WTA, akhirnya Safarova tahun ini menjadi bagian dari petenis top itu sendiri. Menjadi unggulan keenam, membuat peluangnya untuk mengulang sukses tahun kemarin semakin terbuka. Namun drawnya cukup berat, di babak pertama ia harus melawan Alison Riske yang cukup cepat dan sigap jika bermain di lapangan rumput. Di babak ketiga dan keempat, dua rekan senegaranya siap menghadang, Barbora Strycova yang tahun lalu juga ke perempatfinal Wimbledon dan Karolina Pliskova yang baru saja jadi runner-up di Nottingham. Bila mampu melewati babak tersebut, Safarova bisa bertemu dengan Maria Sharapova, kemenangan di pertemuan terakhir akan menambah kepercayaan diri petenis kelahiran Brno, 28 tahun silan tersebut.

Namanya selalu jadi ancaman petenis papan atas, namanya juga selalu muncul menjadi perbincangan hangat tiap perhelatan Wimbledon dimulai. Servis kerasnya acap kali membuat getir lawan, tipe permainannya sangat cocok dengan lapangan rumput Wimbledon. Ya, adalah Sabine Lisicki yang diprediksi kembali akan membut berita dalam dua pekan ke depan. Masih segar dalam ingatan dimana pekan lalu Lisicki membuat 27 aces dalam satu pertandingan, jumlah aces terbanyak yang pernah dicetak oleh seorang petenis wanita dalam satu pertandingan. Sebuah catatan yang wajib diwaspadai oleh nama-nama besar kompetitor di Wimbledon. Namun sebelum bertemu petenis top, Lisicki harus melewati hadangan sendirinya dulu, yang juga tak mudah. Jarmila Gajdosova dan Timea Bacsinszky punya kemampuan yang nyaris sepadan dengan Lisicki. Simona Halep yang mengalahkannya di perempatfinal edisi 2014, akan kembali siap menghentikan kejutan Lisicki, namun dengan performa Halep yang kurang konsisten beberapa waktu terakhir, peluang Lisicki sedikit lebih terbuka, setidaknya untuk kembali ke babak delapan besar. 

Selain ketiga nama tersebut, petenis dengan servis keras lainnya seperti Karolina Pliskova dan Madison Keys punya peluang bagus untuk melangkah hingga jauh.


UPSET ALERT

Meski Ana Ivanovic, Agnieszka Radwanska dan Caroline Wozniacki merupakan nama-nama besar di tennis wanita saat ini, namun masih belum terlihat ketiganya akan mampu melangkah jauh di Wimbledon tahun ini. Ana Ivanovic hanya sekali mampu melewati babak keempat dalam sepuluh kali keikutsertaannya di Wimbledon. Terakhir tahun 2007 dia mampu melangkah hingga semifinal. Bola pantulan yang rendah saat bermain di lapangan rumput namapaknya masih menyulitkan Ivanovic untuk memaksimalkan pukulan-pukulannya. Belinda Bencic di babak ketiga dan Victoria Azarenka atau Carla Suarez Navarro di babak keempat akan jadi tes yang Maha berat bagi Ivanovic.

Meskipun pernah menjadi finalis, namun permainan Agnieszka Radwanska yang terus menurun membuat dirinya menjadi salah satu kandidat yang diprediksi akan pulang lebih awal. Parahnya lagi, di babak pertama ia harus bertemu dengan Lucie Hardecka, petenis yang dalam empat pertemuan sebelumnya selalu unggul atas petenis Polandia tersebut. Pergerakan yang cepat dari semua sudut lapangan yang menjadi ciri khas Radwanska, harus kembali diperlihatkan jika tidak ingin menelan kekalahan kelima dari Hradecka, dan kesalahan-kesalahan sendiri yang kini lebih mudah ia lakukan, harus dikurangi.

Mantan petenis nomor satu dunia, Caroline Wozniacki mempunyai rekor yang tidak begitu impresif di Wimbledon, ia tidak pernah sekalipun melangkah hingga perempatfinal, sebuah catatan yang akan terus menghantuinya jika terus berlanjut dari tahun ke tahun. Keputusannya mundur di pertandingan semifinal melawan Belinda Bencic di Eastbourne jumat kemarin merupakan keputusan bijak sekaligus menghawatirkan bagi petenis Denmark tersebut. Bijak karena cidera bisa lebih parah, dan mengkhawatirkan karena ia harus fit 100% untuk menghadapi lawan-lawannya di Wimbledon. Jika tidak mampu menampilkan performa terbaiknya, petenis semacam Katerina Siniakova dan Camila Giorgi siap mengejutkannya. Pun bila sukses melewati mereka,  Garbine Muguruza dan Angelique Kerber menjadi tembok penghalang besar yang harus dia taklukkan agar bisa merasakan perempatfinal Wimbledon pertama dalam kariernya.




0 comments:

Post a Comment

 
Design by fthemes
Bloggerized by Seo Lanka and Blogger Template