logo

Pages

Fed Cup Final: Ceko - Rusia 1-1 di hari pertama

Kvitova dan Sharapova sumbang poin, Ceko dan Rusia berbagi angka di hari pertama. Baca >>

Note: What Makes Wimbledon So Special?

Apa saja yang membuat Wimbledon berbeda dari Grand Slam lainnya?

Baca >>

ATP Liris Pemenang ATP Awards

ATP merilis para pemenang ATP Awards 2015, petenis Korsel Chung Hyeon menjadi salah satu pemenangnya. Baca >>

Gelar Kedua Christo di Negeri Siam

Christopher Rungkat raih gelar juara di Thailand untuk kedua kali dalam kariernya. Baca >>

Bastian Schweinsteiger Segera Pinang Ivanovic?

Tertangkap kamera sedang memakai cincin, Ivanovic dikabarkan akan segera dipinang oleh Schweinsteiger. Baca >>

Sunday, November 15, 2015

ATP Awards 2015: Chung Hyeon Jadi Petenis Paling Improve

Petenis Korea Selatan, Chung Hyeon, memenangi kategori Most Improved Player 2015.
ATP merilis nama-nama pemenang di beberapa kategori ATP Awards 2015. Novak Djokovic, Roger Federer dan Mike/Bob Bryan menjadi nama-nama yang meraih penghargaan. Djokovic menerima penghargaan ATP World Tour No.1 Awards untuk dua tahun beruntun, petenis Serbia itu kokoh di ranking satu dunia sejak bulan Juli tahun 2014.

Petenis Swiss, Roger Federer, terpilih untuk menjadi pemenang penghargaan Stefan Edberg Sportmanship Awards untuk ke-11 kalinya dan petenis favorit fans untuk ke-13 tahun secara beruntun. Sejak 2003, Federer telah memenangi total 33 penghargaan di ATP Awards.

Petenis kembar, Mike/Bob Bryan menerima penghargaan Arthur Ashe Humanitarian Award atas kedermawanan mereka di luar lapangan. Melalui yayasan yang mereka dirikan, mereka mampu membantu mweujudkan mimpi anak-anak dan mempromosikan olahraga sejak dini. Bryan Bros juga memenangi kategori pemain ganda favorit pilihan fans untuk ke-11 kalinya.

Petenis remaja Jerman Alexander Zverev memenangkan penghargaan ATP Star of Tomorrow. Zverev adalah petenis termuda yang berada di top 100 ranking ATP dengan usia 18 tahun. Sedangkan petenis Korea Selatan Hyeon Chung memenangi kategori Most Improved Player. Chung berhasil naik 120 peringkat dibandingkan musim lalu, dari 170 dunia, kini Chung berada di ranking 51 dunia. Chung mengikuti jejak Paradorn Srichaphan dan Andrey Golubev sebagai petenis Asia yang pernah memenangi Most Improved Player di ATP Awards.

Penghargaan akan diberikan di O2 Arena London disela turnamen ATP Finals Minggu ini.

Fed Cup Final: Kvitova dan Sharapova Sumbang Poin, Ceko - Rusia Imbang 1-1 di hari pertama


Petra Kvitova saat bermain lawan Anastasia Pavlyuchenkova di final Fed Cup (Pic: Getty Images)

Praha - Rusia berhasil menahan imbang Rep Ceko di hari pertama final kejuaraan Fed Cup yang digelar dihadapan 10.000 penonton yang menyaksikan di O2 Arena, Praha. Petenis nomor satu Rep Ceko, Petra Kvitova membuat Rep Ceko unggul terlebih dahulu setelah menang atas Anastasia Pavlyuchenkova dalam pertarungan tiga set, 1-6 6-2 6-2.

Kvitova yang bermain tiga kali di final Fed Cup dalam kurun empat tahun terakhir, tak mampu menemukan permainan terbaiknya di set pertama. Sebaliknya, Pavlyuchenkova tampil garang dengan serve-serve kerasnya yang sulit dikembalikan oleh Kvitova. Beberapa kali serve keras dari Pavlyuchenkova juga mampu menyelamatkan break point yang dimiliki oleh Kvitova. Set pertama dimenangkan oleh Pavlyuchenkova 2-6 dalam kurun waktu 36 menit.

Di awal set kedua Kvitova kembali membuang beberapa break point yang dia miliki, namun di kesempatan yang kesepuluh, akhirnya petenis kidal tersebut mampu mematahkan servis Pavlyuchenkova untuk pertama kalinya di laga tersebut dan unggul 2-0. Disitulah titik balik dari pertandingan ini, Kvitova terus mendikte permainan, sedangkan Pavlyuchenkova mulai membuat banyak kesalahan dan frustasi. Kvitova memenangkan 10 dari 12 game terakhir untuk menutup pertandingan dan membuat Rep Ceko unggul sementara 1-0. Ini merupakan kemenangan ketujuh Kvitova atas Pavlyuchenkova, dan kemenangan ke-26 nya di ajang Fed Cup.

"Saya sempat nervous. Sangat sulit. Saya mencoba untuk menahan servis saya dan kemudian punya kesempatan untuk mematahkan servisnya. Game tersebut menjadi kunci set kedua, dan mungkin keseluruhan pertandingan.", ungkap Kvitova kepada Daily Mail.

Sementara itu Pavlyuchenkova mengaku bahwa mulai set kedua dia bermain dibawah tekanan.

"Secara kesulurhan, saya tidak bermain buruk. Hanya, setelah Kvitova menemukan permainannya, dia mulai membuat pukulan-pukulan yang sulit dikembalikan dan saya begitu tertekan."


Rusia berhasil menyamakan kedudukan melalui petenis terbaiknya, Maria Sharapova. Sharapova tampil impresif di pertandingan final Fed Cup pertama dalam kariernya, menang dua set langsung atas Karolina Pliskova 6-3 6-4.

Maria Sharapova usai kalahkan Karolina Pliskova di Final Fed Cup. (Image: AP)


Sharapova harus kembali bermasalah dengan servisnya sendiri, membuat 9 double faults sepanjang pertandingan. Namun ia mampu menutupi kelemahan tersebut dengan pukulan-pukulan keras yang menghasilkan poin demi poin, Sharapova mencetak 28 pukulan winner, sedangkan Pliskova hanya 11 pukulan.

Sharapova mampu memanfaatkan tidak maksimalnya servis Pliskova di set pertama, juara 5 kali Grand Slam tersebut mampu dua kali mematahkan servis Pliskova dan menutup set pertama 6-3. Di Set kedua Pliskova sempat membuka harapan dengan unggul 2-0 di awal set, tapi Sharapova berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan empat game selanjutnya untuk unggul 4-2. Di kedudukan 4-3, Pliskova mempunyai kesempatan untuk menyamakan kedudukan dengan memiliki tiga break point, namun Sharapova mampu menyelatkan ketiganya dan terus menjaga keunggulan dan menang 6-4 di set kedua. Rusia dan Rep Ceko berbagi angka 1-1 di hari pertama final.

"Saya tidak menampilkan servis terbaik saya hari ini, sesuatu yang harus saya perbaiki untuk pertandingan besok, namun saya senang saya mampu memenangkan pertandingan tersebut.", ujar Sharapova yang dilansir USA Today.

Kemenangan Sharapova atas Pliskova sekaligus menghakhiri rekor unik Rep Ceko dimana dalam 15 pertandingan rubber Fed Cup yang disiarkan langsung, mereka selalu menang.

Di hari kedua final, Kvitova akan melawan Sharapova, sedangkan Pliskova berhadapan dengan Pavlyuchenkova. Untuk nomor ganda, Rep Ceko menyiapkan Lucie Safarova/Barbora Strycova dan Rusia akan diwaikili oleh Elena Vesnina/Ekaterina Makarova.



(Dari berbagai sumber)

Thursday, July 2, 2015

Wimbledon 2015 Day 3 Recap


Kemeriahan dan persaingan ketat Wimbledon berlanjut di hari ketiga. Novak Djokovic dan Serena Wiiliams kembali beraksi dan lolos ke babak berikutnya. Begitu juga dengan pasangan kekasih Grigor Dimitrov dan Maria Sharapova yang juga menang di court yang sama. Sedangkan nasib buruk harus dialami Ana Ivanovic usai tersingkir di tangan petenis kualifikasi, Bethanie Mattek-Sands. Bagaimana dengan petenis lainnya? Berikut ringkasan hari ketiga Wimbledon 2015;


A Finish For The Finnish Man

Wimbledon 2015 menjadi Wimbledon terakhir bagi petenis Finlandia, Jarrko Nieminen. Nieminen kalah di tangan petenis nomor satu dunia sekaligus unggulan teratas turnamen, Novak Djokovic dengan tiga set langsung 4-6 2-6 3-6. Ambisi Nieminen untuk melangkah jauh di Wimbledon terakhirnya sebelum pensiun harus terhenti di babak kedua.

Nieminen memulai pertandingan dengan begitu baik, ia langsung mematahkan servis Djokovic di game pertama dan unggul 3-1. Namun dari sana Djokovic mampu menemukan performa terbaiknya dan mampu memenangi 5 dari 6 game berikutnya dan unggul 6-4 di set pertama. 

Di set kedua dan ketiga, petenis 33 tahun tersebut semakin sulit mengimbangi permainan Djokovic. Pertandingan terakhirnya di Wimbledon berakhir dalam tempo 1 jam 30 menit. Setelah pertandingan, Nieminen menyentuh holy ground Wimbledon untuk yang terakhir kalinya sambil berjalan keluar lapangan, sedangkan penonton mengiringi dengan tepuk tangan yang hangat,

Jarkko Nieminen menyentuh lapangan Wimbledon sebelum pensiun

The Rocket Raonic

Wimbledon selalu menjadi ajang unjuk gigi bagi petenis-petenis dengan servis keras. Senjata ini begitu efektif jika dipakai di lapangan rumput. Hal ini kembali terbukti saat Milos Raonic menyingkirkan petenis veteran Jerman, Tommy Haas, 6-0 6-2 6-7(5) 7-6(4) di babak kedua. Servis keras Raonic punya peran paling penting dalam pertandingan tersebut. Raonic mencetak 29 aces dalam pertandingan yang digelar di court no.1 tersebut. 



Petenis 24 tahun asal Kanada itu juga mencatat rekor servis tercepat di gelaran Wimbledon tahun ini. Pukulan servis berkecepatan 145 mile per jam ke lapangan permainan Haas kemarin juga tercatat sebagai servis plaing cepat ketiga dalam sejarah Wimbledon. Dua servis tercepat masih menjadi milik Taylor Dent (148 mph) di tahun 2010 dan Andy Roddick (146 mph) di tahun 2004. 


Dimipova Delight

Penonton di court 2 dimanjakan dengan penampilan Grigor Dimitrov dan Maria Sharapova yang bermain secara bergantian di lapangan tersebut. Keduanya sam-sama menang straight sets dan lolos ke babak ketiga.

Semifinalis tahun lalu, Dimitrov, bermain terlebih dahulu melawan petenis AS Steve Johnson. Di game pertama Johnson langsung menekan Dimitrov dan punya peluang untuk mematahkan servisnya, namun setelah melalui beberapa kali deuce, Dimitrov mampu menahan servisnya dalam game pembuka yang berlangsung selama enam menit tersebut.

Rupanya game pertama di pertandingan tersebut menjadi titik balik bagi Johnson, setelah game tersebut dia cukup sulit menembus servis keras petenis Bulgaria. Untungnya, Dimitrov juga tak mampu mematahkan servis Johnson sehingga set pertama harus diselesaikan lewat tie-break. Babak tie-break berlangsung tak kalah ketat, Johnson sempat mempunyai dua kali set points, namun Dimitrov lah yang mencuri set pertama dengan 7-6(8). 

Set kedua Dimitrov mampu memanfaatkan kesalahan-kesalahan sendiri yang dibuat Johnson, Dimitrov dua kali mematahkan servis dan menang 6-2. Johnson kembali memberi perlawanan di set ketiga, dimana harus kembali diakhiri dengan tie-break. Double faults dari Johnson memberikan kemenangan untuk Dimitrov 7-6(4) di set terakhir. Dimitrov akan menantang unggulan #21 Richard Gasquet di babak ketiga. Gasquet lolos usai menang mudah atas kompatriotnya Kenny De Schepper.

Grigor Dimitrov usai menang atas Steve Johnson
Maria Sharapova yang bermain setelah Dimitrov, praktis tak menghadapi kesulitan berarti saat menang 6-3 6-1 atas petenis Belanda Richel Hogenkamp. Musuh terbesar Sharapova dalam pertandingan tersebut justru berasal dari dirinya sendiri, beberapa kali servis nya menyangkut di net dan Hogenkamp mendapat banyak poin gratis. Di salah satu game bahkan petenis Rusia tersebut membuat tiga double faults secara beruntun. Untung bagi lima kali juara Grand Slam tersebut karena ia punya pukulan-pukulan keras yang sulit dikembalikan oleh Hogenkamp. Sharapova lolos ke babak ketiga dan akan melawan petenis Rumania Irina-Camelia Begu.

Serena Keep On Track, Ana Run Out of Attack

Petenis nomor satu dunia Serena Williams masih terus menjaga ambisinya untuk memenangi semua Grand Slam musim ini. Di babak kedua Serena menang mudah atas Timea Babos. Dalam waktu 58 menit, Serena menaklukkan lawannya dengan keunggulan 6-4 dan 6-1.

"Dia sempat meladeni saya dengan cukup bagus. Namun saya bermain lebih baik. Saya tidak punya pilihan kecuali terus bermain bagus seperti sekarang ini," ungkap Serena yang dikutip dari Guardian.

Pada laga selanjutnya, adik kandung Venus itu bakal berhadapan dengan Heather Watson.

Serena Williams usai menang atas Timea Babos

Sementara itu Venus sendiri juga meraih kemenangan. Bertarung melawan Yulia Putintseva, Venus menang dua set langsung. Petenis unggulan ke-16 itu mengalahkan Yulia dengan skor 7-6(5) dan 6-4. Pada babak ketiga nanti, Venus bertemu dengan Aleksandra Krunic. Sebelumnya Krunic sukses mengalahkan Sara Errani 6-3, 7-6(2) dan 6-2. Jika Serena dan Venus menang di babak ketiga, mereka akan saling berhadapan di babak keempat.

Kejutan terjadi di court 3 setelah unggulan tujuh Ana Ivanovic ditumbangkan oleh petenis kualifikasi Bethanie Mattek-Sands dengan kemenangan dua set langsung 3-6 4-6. Petenis Serbia tersebut tak mampu melancarkan serangan khasnya melalui forehand keras saat Mattek-Sands melakukan servis. Servis keras ke arah backhand Ivanovic kemudian maju menjemput bola ke net menjadi startegi efektif Mattek-Sands untuk mebuat Ivanovic tak berkutik. Dan saat servis Ana tak cukup baik, ia mampu mencuri kesempatan tersebut. Mattek-Sands mematahkan servis Ivanovic sebanyak tiga kali dari empat kali kesempatan sepanjang pertandingan tersebut dan mengirim kekasih Bastian Schweinsteiger angkat kaki dari Wimbledon.


Bethanie Mattek-Sands saat lawan Ana Ivanovic

Unggulan lain yang tersisih adalah Kei Nishikori yang terpaksa harus mundur sebelum pertandingan melawan Santiago Giraldo karena cedera betis. Cedera yang sebenarnya sudah dialami Kei sewaktu mengikuti turnamen di Halle ini kembali menganggu finalis US Open tahun lalu tersebut.

Sementara itu Stan Wawrinka, Lucie Safarova, Samantha Stosur, David Goffin, Bernard Tomic dan Nick Kyrgios menang straight sets atas lawan-lawannya di babak keduua.

Hari ini Wimbledon masih memainkan babak kedua dimana Roger Federer, Rafael Nadal dan Andy Murray akan kembali bermain. Sedangkan di tunggal putri, selain ada juara bertahan Petra Kvitova, pertandingan juga akan menampilkan aksi dari Agnieszka Radwanska, Caroline Wozniacki dan Angelique Kerber.


Wednesday, July 1, 2015

Wimbledon 2015 Day 2 Recap



Memasuki hari kedua Wimbledon 2015, persaingan semakin memanas, kompetisi semakin ketat dan sulit diprediksi. Apa saja yang terjadi di hari kedua gelaran akbar Wimbledon 2015? Berikut ulasan singkatnya.

The Centre Court Express

Centre Court, lapangan utama Wimbledon, menjadi panggung impian bagi seluruh petenis yang bertanding di Wimbledon, semua ingin bermain disana. Begitu juga bagi para penonton, semua ingin menjadi saksi mata pertandingan-pertandingan kelas dunia. Namun di hari kedua Wimbledon para penonton yang hadir di Centre Court harus sedikit kecewa, karena tiga pertandingan yang dijadwalkan dimaninkan di Centre Court, semuanya berakhir dengan relatif cukup cepat dan tanpa drama berarti. Bahkan karena berakhir terlalu cepat, pertandingan antara Caroline Wozniacki melawan Zheng Saisai harus dipindah ke lapangan utama sebagai jadwal tambahan.

Petenis pertama yang bertanding adalah juara bertahan Petra Kvitova melawan petenis Belanda, Kiki Bertens. Kvitova yang memainkan pertandingan pertamanya di lapangan rumput musim ini di Centre Court, sama sekali tidak terlihat gugup atau canggung saat memulai pertandingan. Ia langsung tancap gas dan unggul 3-0 atas Bertens. 

Bertens sempat mencuri satu game lewat beberapa servis terarahnya, namun itu menjadi satu-satunya game yang berhasil ia raih di pertandingan tersebut. Kvitova ke babak kedua dengan kemenangan 6-1 6-0 atas Bertens dalam waktu 35 menit. Di pertandingan tersebut, Kvitova nyaris memenangi semua point saat dia melakukan servis, satu-satunya point yang mampu dimenangkan Bertens saat Kvitova servis didapat melalui double faults Kvitova di game terakhir pertandingan. Kemenangan ini merupakan pesan kuat Kvitova kepada semua pesaingnya bahwa dia benar-benar siap mempertahankan gelar juara.

Petra Kvitova saat melawan Kiki Bertens di babak pertama Wimbledon

Roger Federer menjadi petenis kedua yang bermain di Centre Court setelah pertandingan Kvitova melawan Bertens selesai. Federer membuka aksinya di Wimbledon dengan kemenangan mudah 61 63 63 atas petenis Bosnia-Herzegovina, Damir Dzumhur. Federer hanya memerlukan waktu 1 jam 7 menit untuk memetik kemenangan di babak pertama tersebut. Penampilan Federer di Wimbledon tahun ini menjadi penampilannnya di Grand Slam selama 63 kali bruntun, melewati rekor Ai Sugiyama yang tampil di 62 Grand Slam secara beruntun.

Di pertandingan ketiga, andalan tuan rumah Andy Murray ditantang oleh petenis Kazakhstan Mikhail Kukushkin. Meski sempat saling mematahkan servis lawan di set kedua dan ketiga, namun juara Wimbledon 2013 Murray sukses mengalahkan Kukushkin dalam pertandingan tiga set langsung 6-4 7-6(3) 6-4. 

Andy Murray usai menang atas Mikhail Kukushkin

Petenis Skotlandia berusia 28 tahun ini mengaku dia sempat membuat dirinya sendiri kesulitan di set kedua, sehingga Kukushkin mampu mengambil kesempatan.

"Di set kedua saya membuat diri saya sendiri dalam tekanan, dan saya tahu Kukushkin merupakan seorang petenis yang tangguh. Dia mempunyai pukulan-pukulan yang bagus, saat pukulan-pukulan itu mampu dikeluarkan, lawan akan tertekan."

Di babak kedua Murray akan melawan petenis Belanda Robin Haase. Murray unggul head to head 3-1 atas Haase, pertemuan terakhir mereka terjadi di US Open tahun lalau, Murray menang dalam empat set. Sedangkan pertandingan keempat di Centre Court, Caroline Wozniacki sempat tertinggal 0-2 atas petenis Tingkok Zheng Saisai sebelum menang dua set langsung 7-5 6-0.


The Slump Goes On....

Setelah Carla Suarez Navarro menjadi unggulan teratas yang tersisih di hari pertama, di hari kedua Simona Halep menjadi unggulan teratas berikutnya yang harus pulang lebih awal. Unggulan ketiga asal Rumania tersebut secara mengejutkan takluk dari petenis Slovakia, Jana Cepelova, 7-5 4-6 3-6. 

Sejak awal pertandingan Cepelova sudah membuat Halep bekerja keras, pukulan-pukulannya yang jatuh tipis di dekat baseline membuat Halep tak mampu memaksimalkan pukulannya. Dipadu dengan pukulan slice yang rendah, Cepelova cukup berhasil mengimbangi groundstroke Halep. Halep sempat meminta MTO saat unggul 6-5 di set pertama untuk perawatan cidera kaki kirinya. Namun hal tersebut tak banyak memepengaruhi permainan Halep, dia menang 7-5 di set pertama.

Di set kedua pertandingan masih berjalan ketat, cidera kaki Halep sempat beberapa kali terlihat menganggu langkahnya yang dikenal begitu cekatan. Satu servis break Cepelova mampu dipertahankan hingga akhir set kedua yang dia menangkan dengan skor 6-4. Set terakhir Cepelova unggul cepat 4-1 setelah mampu melakukan servis dengan baik dan Halep mulai banyak melakukan kesalahan sendiri. Halep sempat mengejar hingga 3-4 namun semifinalis tahun lalu itu akhirnya harus tunduk ditangan Cepelova dengan skor 3-6 set terakhir.

Jana Cepelova merayakan kemenangan atas Simona Halep


Kejutan tak berhenti disitu, finalis tahun lalu, Eugenie Bouchard juga harus angkat koper setelah kalah dua set langsung dari petenis Tiongkok, Ying-Ying Duan, 6-7(3) 4-6. Bouchard yang sedang mengalami keterpurukan kembali harus menelan pil pahit di Wimbledon musim ini. Servis keras Duan kerap gagal dikembalikan oleh Bouchard. Petenis Kanada tersebut praktis hanya berharap mampu memaksimalkan second serve dari Duan. Dan hal tersebut sayangnya tak pernah cukup bagi Bouchard untuk memenangi pertandingan. Kekalahan ini membuat Bouchard terlempar dari top 20 WTA setelah Wimbledon selesai. Sementara bagi Duan yang sempat dijuluki Baby Davenport ini, kemenangan atas Bouchard merupakan kemenangan terbesar dalam kariernya.

Ying-Ying Duan melambaikan tangan ke arah penonton usai menang atas Eugenie Bouchard


Hari ketiga Wimbledon yang berlangsung hari Rabu ini akan memulai babak kedua dimana petenis seperti Novak Djokovic, Serena Williams, Victoria Azarenka, Maria Sharapova, Kei Nishikori, Ana Ivanovic akan bertanding untuk meraih tiket babak ketiga.

Tuesday, June 30, 2015

Wimbledon 2015 Day 1 Recap



Grand Slam paling bergengsi Wimbledon secara resmi telah mulai bergulir hari Senin kemarin, beberapa petenis unggulan tak menemui banyak kesulitan, sedang beberapa unggulan lain harus pulang lebih awal. Bagaimana jalannya Wimbledon 2015 hari pertama? Berikut ulasan singkatnya;


Dua Unggulan Teratas Lolos Dari Ujian Pertama

Seperti tradisi di tahun-tahun sebelumnya, juara bertahan tunggal putra mendapat kesempatan untuk bermain pertama kali di Centre Court. Melawan petenis Jerman Philipp Kohlschreiber, pertandingan berjalan seperti yang diprediksi banyak orang, tidak akan mudah bagi Nole. Sempat mematahkan servis Kohli di awal game, Djokovic gagal mempertahankan keunggulan dan Kohlschreiber kembali mampu menyamakan kedudukan hingga 4-4. Celaka bagi Kohlschreiber yang tak bermain begitu bagus di game krusial,  justru tak mampu menahan servisnya, Nole menang 6-4 di set pertama. Kejadian di set pertama ini tak jauh beda dengan dua set berikutnya, Kohlschreiber tidak mampu menahan tekanan di game penting dan kembali kalah 4-6 4-6 di dua set selanjutnya. Petenis nomor satu dunia Djokovic melaju ke babak dua untuk melawan Jarkko Nieminen.

Sedangkan petenis dunia di nomor tunggal putri, Serena Williams, menang 6-4 6-1 atas petenis Rusia Margarita Gasparyan. Meski skor terlihat mudah bagi Serena, namun pertandingan berjalan cukup ketat. Bahkan Gasparyan sempat unggul 3-1 atas Serena di set pertama. Serena yang tak mau rekor sempurnanya di babak pertama Wimbledon ternoda, kemudian meningkatkan level permainannya dan merebut 11 game dari 13 game sejak tertinggal 1-3. Dengan kemenangan ini Serena masih punya peluang mengulang Serena Slam tahun 2002-2003 dan mencapai Calendar Slam seperti yang dilakukan Steffi Graf tahun 1988.

Serena Williams saat melawan Margarita Gasparyan


Sharapova dan Ivanovic Tak Buang Banyak Waktu

Sementara itu dua petenis cantik, Maria Sharapova dan Ana Ivanovic, tak medapat perlawanan yang cukup berarti dari lawan mereka masing-masing. Juara tahun 2004 dan finalis 2011, Sharapova, menang atas petenis tuan rumah Johanna Konta 6-2 6-2. 

Servis dan pengembalian keras dari Konta sempat menyulitkan petenis Rusia tersebut di awal permainan, namun Sharapova mulai meluncurkan forehand dan backhand kerasnya yang cukup efektif mematikan Konta, ditambah beberapa drpshot tipisnya semakin membuat Konta keteteran. Unggulan keempat tunggal putri ini melangkah ke babak kedua dan akan melawan petenis Belanda, Richel Hogenkamp.

Maria Sharapova usai menang atas Johanna Konta

Sementara itu Ana Ivanovic praktis tak menemui kesulitan melawan petenis China Xu Yi-Fan yang masuk babak utama Wimbledon ini melalui babak kualifikasi. Meski Yi-Fan berusaha memecah agresifitas Ivanovic dengan banyak menggunakan variasi pukulan, namun Ivanovic mampu menjaga ritme serangannya. Forehand dan backhandnya cukup konsisten dan ampuh untuk menuai poin demi poin. Kekasih Bastian Schweinsteger ini menang 6-1 6-1 dan maju ke babak kedua.

Ana Ivanovic usai memenangi poin melawan Xu Yi-Fan

Unggulan lain yang lolos ke babak kedua dengan cukup mulus adalah Victoria Azarenka yang menang atas petenis Estonia Anett Kontaveit 6-2 6-1 dan Samantha Stosur yang menang atas Danka Kovinic 6-4 6-4. Di tunggal putra Stan Wawrinka menang tiga set langsung atas Joao Sousa, sementara Kei Nishikori butuh 5 set sebelum menang atas Simone Bolelli dan lolos ke babak berikutnya.


Hari yang Buruk Untuk Spanyol

Di hari pertama Wimbledon, sudah ada beberapa unggulan yang gugur. Ungulan teratas tunggal putri yang tersisih adalah Carla Suarez Navarro, unggulan sembilan, yang secara mengejutkan hanya meraih dua game saat takluk dari Jelena Ostapenko 2-6 0-6. Ostapenko yang tahun lalu tampil sebagai juara di nomor tunggal junior putri, begitu mendominasi permainan, dalam pertandingan yang berakhir kurang dari satu jam tersebut, Ostapenko mencetak 30 pukulan winner yang tak bisa dikembalikan Navarro, sedangkan Navarro hanya mencetak satu pukulan winner selama pertandingan. Ini adalah ke-13 kalinya dalam tahun ini dimana Navarro menelan kekalahan dengan skor 0-6 atau 1-6, sebuah catatan yang tak lazim untuk petenis top 10. Ostapenko akan melawan Kristina Mladenovic di babak kedua.


Carla Suarez Navarro dan Jelena Ostapenko berjabat tangan usai pertandingan


Hari pertama Wimbledon mungkin bukan hari yang bagus untuk petenis Spanyol, di tunggal putra, unggulan 19 Tommy Robredo juga harus pulang lebih awal. Robredo kalah tiga set langsung ditangan petenis Australia John Millman 4-6 3-6 2-6. Dengan ratio winner-error 29 berbanding 16, Millman yang merangkak dari babak kualifikasi memang bermain lebih bagus dari Robredo yang mencetak lebih banyak error daripada winner. Di babak kedua Millman akan melawan semfiinalis tahun 2006, Marcos Baghdatis. 

Petenis unggulan lain yang tersingkir adalah Flavia Pennetta yang kalah dari petenis Kazakhstan Zarina Diyas 3-6 6-2 4-6 dan perempatfinalis tahun silam Barbora Strycova yang kalah dari Sloane Stephens 4-6 2-6.


Double Double-Bagel

Mantan lima kali juara Wimbledon, Venus Williams, tampil impresif di partai pembuka gelaran tahun ini. Kakak dari Serena Williams tersebut menang 6-0 6-0 atas petenis senegara Madison Brengle dalam waktu 42 menit. Ini merupakan kemenangan double bagel (6-0 6-0) Venus untuk kedua kalinya di ajang Grand Slam dalam kariernya. Pertama kali ia mampu menang 6-0 6-0 di Grand Slam adalah tahun 2002 di babak pertama US Open dengan mengalahkan Mirjana Lucic.

Venus Williams memukul backhand saat lawan Madison Brengle


Tak lama berselang, petenis Jerman Andrea Petkovic juga mencetak double bagel dengan mengalahkan Shelby Rogers 6-0 6-0. Berbeda dengan Venus yang menang karena tampil luar biasa, kemenangan Petkovic lebih karena penampilan kurang maksimal dari Rogers yang cukup terganggu dengan cedera. Petkovic menang dalam waktu 38 menit, menyamai rekor pertandingan tercepat WTA tahun ini. Sebelumnya pertandingan Karolina Pliskova dan Nicole Gibbs di Sydney juga berakhir dalam waktu 38 menit. Sejak 2009 belum pernah ada double bagel di Wimbledon, namun tahun ini, di hari pertama, sudah ada dua double bagel yang tersaji.

Race Against Retirement

Jarkko Nieminen dan Leyton Hewitt saling bertemu di babak pertama di turnamen yang akan menjadi Wimbledon terakhir dalam kariernya. Kedua akan pensiun setelah musim ini, dan harus saling mengalahkan di babak awal Wimbledon.

Partai berjalan seru hingga di set kelima, dan Nieminen mampu bernafas lebih panjang usai menang atas Hewitt 3-6 6-3 4-6 6-0 11-9. Sedangkan partai ini akan menjadi partai terakhir Hewitt di Wimbledon, sebuah partai yang layak untuk diingat. Saat berjalan keluar lapangan, Hewitt mendapat tepuk tangan yang hangat dan meriah dari para penonton. Nieminen akan berjumpa Novak Djokovic di babak kedua.

Lleyton Hewitt dan Jarkko Nieminen di net usai bertanding

Hari kedua Wimbledon Selasa ini akan menampilkan juara bertahan tunggal putri Petra Kvitova yang berhadapan dengan Kiki Bertens. Juga bermain hari ini adalah petenis favorit tuan rumah Andy Murray serta petenis yang baru comeback dari cedera, Laura Robson.

Monday, June 29, 2015

Notes: Cerita Tentang Ball Boy dan Ball Girls Wimbledon




Teriakan yang begitu gemuruh meledak saat seorang petenis menampilkan aksi yang menawan, berbagai macam pukulan ditampilkan dengan teknik apik, ribuan orang kemudian bertepuk tangan dengan kencang, beberapa lainnya sampai berdiri dari tempat duduknya. 

Siapa yang tidak ingin melihat permainan Novak Djokovic yang mengirim bola dengan keras ke lapangan lawan, menyerang dari kini ke kanan, mendominasi permainan lalu diakhiri dengan pukulan winner yang tak bisa dikembalikan lawan. Semua juga kagum dengan pukulan-pukulan Maestro Roger Federer yang acap kali tak bisa diduga oleh penonton seisi stadium, dan juga lawannya. Aksi Serena Williams dan Maria Sharapova pun tak kalah mencuri perhatian. Tak hanya memanjakan penonton dengan permainan, mereka berdua juga tak jarang memikat hati publik Inggris dengan on-court fashionnya yang mempesona, bahkan dengan keberadaan mereka berdua saja di lapangan, sudah merupakan suatu hiburan tersendiri.

Mungkin itulah sekilas bagiamana penonton, di stadium dan yang menyaksikan di rumah, bereaksi ketika melihat para petenis berkompetisi di Wimbledon. Perhatian begitu terpusat pada kedua petenis yang saling beradu di seberang net, di atas hijaunya rumput Wimbledon. Aksi dari beberapa anak yang berdiri tegak di belakang lapangan, sering terlupakan. Seorang anak yang dengan sabar menunggu petenis mengelap keringatnya, seorang anak yang dengan sigap mengambil bola di net, dan seorang anak yang siap siaga di dekat petenis saat break, berjaga jika sang petenis meminta sesuatu.

Ya, ball boys dan ball girls sering kali luput dari perhatian, padahal perannya begitu penting dalam setiap pertandingan. "Ballboy? Mudah, saya pun bisa jadi seorang ball boy!", banyak suara-suara yang senada, menganggap remeh pekerjaan para pengambil bola di lapangan ini. Namun jika kita bertanya pada Caroline Hall, mungkin jawabannya akan berbeda. Caroline Hall adalah gadis yang sempat mendapat perawatan karena bola pukulan Tim Henman mendarat di kepalanya, Caroline kemudian di bawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan. Dalam pertendingan tersebut Henman didiskualifikasi dari pertandingan, dia adalah petenis pertama di Wimbledon yang didiskualifikasi dalam sebuah pertandingan.

Hayley Theobalds juga akan mengatakan hal yang tak jauh beda. Menjadi seorang ball boys/girls bukanlah sesuatu yang mudah, saat bertugas di tahun 2000-2002 ia kerap terkena pukulan keras dari servis petenis putra yang bertanding di Wimbledon. Kini Hayley menjadi seorang asissten pelatih para ball boys/girls di Wimbledon.

Meski tidak seberat latihan para petenis pro, para ball boys/girl pun juga mendapat latihan yang cukup melelahkan, sejak saat sebelum seleksi dan saat terpilih untuk bertugas di Wimbledon selama dua pekan. 

Latihan Fisik saat Seleksi Ball Boys/ Ball Girls untuk WImbledon

Wimbledon bisanya digelar di bulan Juni atau awal July, namun para ball boys/girls ini sudah berlatih sejak bulan Februari di AELTC. Sekali dalam dua minggu para calon ball boys/girls akan mendapat training, mereka juga harus mengikuti empat kali sesi training khusus untuk mengenal lapangan. Biasanya latihan tersebut di lakukan sebelum Paskah di lapangan-lapangan utama.

"Mereka butuh stamina yang bugar, disiplin, pengetahuan tentang tennis dan skill untuk berkoordinasi.", ucap Sarah Goldson, manajer Ball Boys/Girls di AELTC tentang apa saja yang harus dimiliki oleh seorang ball boys/girls.

"Semua sesi diawali dengan pemanasan standar; stretching dan gerakan dasar seperti melompat, squat dan beberapa gerakan lainnya yang bisa dilakukan oleh anak sekolahan.", lanjut Sarah.

"Setelah pemanasan selesai, semua trainees harus berdiri dalam kedaan tegak, kedua kaki diberi jarak, kemudia lurus, tangan ke belakang. Mereka harus melakukan ini selama 30 menit. Kedengarannya mudah, namun prakteknya sangat sulit dilakukan. Saya saja baru 30 detik sudah mulai menekuk kaki.", tutur Sarah.

Setelah istirahat Paskah, training mulai rutin dilakukan di Wimbledon hingga pertengahan Juni. Training dilakukan empat kali seminggu, masing-masing sesi berlangsung sekitar 2-2.5 jam dengan peserta 50-60 anak setiap sesi. 

Training mulai berfokus pada skill mengumpan dan menangkap bola. Para trainees harus menggunakan teknik yang tepat untuk menggelindingkan bola, memberi bola ke petenis dan menerima bola dari rekan setimnya. Trainees juga harus mulai belajar memahami kondisi pertandingan, bagaimana harus masuk-keluar lapangan, apa yang harus dilakukan saat tie-break dan saat new balls dibutuhkan, juga bagaimana harus bersikap saat changeover dan saat pertendingan ditunda.

Pada tahap ini, para pelatih mulai membagi tugas ke setiap trainees, satu tim terdiri dari enam orang anak, empat orang bertugas sebagai 'base' yang mengatur laju bola, memberi bola kepada pemain dan mengumpan bola kepada rekannya yang lain. Tugas lain yang dilakukan para 'base' ini adalah menyiapkan handuk setiap diminta oleh petenis, kemudian membawanya ke kursi petenis jika diminta. Para 'base' ini biasanya dipilih berdasarkan postur yang cukup tinggi dan kemampuan yang baik dalam mengumpan dan menangkap bola. Sedangkan dua orang lainnya bertugas sebagai 'centre', yang berlutut di kanan dan kiri net, bertugas untuk mengambil bola yang menyangkut di net lalu mengopernya kepada para 'base', biasanya tugas ini diserahkan kepada trainee yang posturnya lebih pendek.

Teknik mengumpan dengan menggelindingkan bola
jadi teknisk dasar ball boys/girls.

"Base" berdiri di belakang lapangan, memberi bola ke petenis
dan menerima bola dari ball boys/girl lain.

"Centre" berada di dekat net, untuk mengambil bola, lalu mengoper ke para 'base'.


Setelah beberapa Minggu berlatih, akan diadakan tes tertulis dengan soal pilihan ganda. (Contoh pertanyaan dalam tes tersebut: "Jika seorang 'centre' memegang bola setelah point berakhir, apa yang seharusnya dia lakukan terlebih dahulu?)

Mereka yang lolos dalam tes tertulis ini akan berlatih menjadi ball boys/girls dalam pertandingan simulasi dibawah staff yang mengamati bagaimana mereka bertugas, dan meskipun sudah lolos tes tertulis, mereka belum dijamin akan mendapat tempat hingga seleksi akhir berlangsung.

Dari kurang lebih 700 anak yang mendaftar, hanya sekitar 250 anak yang akan terpilih menjadi ball boys/girls untuk perhelatan akbar Wimbledon. Komposisi para ball boys/girls juga diperhatikan, tak hanya asal memilih. Sekitar 160 dari 250 ball boys/girls dipilih dari 540 pendaftar, sedangkan 160 lainnya dipilih berdasarkan usia dan ball boys/girls dari tahun sebelumnya. Rata-rata ball boys/girls di Wimbledon berusia 15 tahun. Sebagian besar dari mereka menghabiskan waktu 2 tahun untuk bertugas sebagai ball boys/girls di Wimbledon. 

Dari 250 ball boys/girls, kemudian dibagi menjadi beberapa tim kerja. Empat tim yang masing-masing beranggotakan enam orang anak terpilih untuk bertugas di Centre Court dan Court no.1. Enam tim yang masing-masing juga beranggotakan enam anak saling bergantian bertugas di show courts. Sedangkan sisanya akan ditugaskan di lapangan-lapangan lain yang tidak termasuk dalam show courts. Biasanya setiap tim akan bertugas selama satu jam, kemudian dirotasi dengan tim lain, setelah istirahat selama satu jam, akan kembali bertugas lagi.

Sebuah tim Ball Boys/Girls sedang bersiap menggantikan tim lain


Satu tim Ball Boys/Girls terdiri dari enam anak

Ball Boys sudah ada sejak tahun 1920 di WImbledon, saat itu para ball boys disediakan oleh Shaftesbury Homes. Mulai tahun 1946 para ball boys diambil dari para relawan dari sekolah atau yayasan yang berada di Inggris. Pada tahun 1977 ball girls mulai diperkenalkan dan untuk pertama kalinya pada tahun 1980 para ball boys/ball girls digabungkan menjadi satu tim, Jadi satu tim bisa berisi ball boys dan ball girls. Delapan tahun sejak diperkenalkan, pada tahun 1985 untuk pertama kali ball girls ditugaskan di Centre Court.

Ball Boys era 1920-an disediakan oleh Shaftesbury Homes


Terpilih untuk ditugaskan sebagai ball boys/girls di Centre Court Wimbledon menjadi pengalaman yang tak terlupakan oleh Hayley Theobald. Dalam pertandingan penting, tidak boleh ada kesalahan. 

"Centre Court sangat menakutkan. Saya ditugaskan di partai final tunggal putri. Saya diberi tahu sehari sebelumnya, sangat menyenangkan. Saya ingat benar bagaimana penonton saat itu begitu menyatu dengan permainan yang disuguhkan, sangat terbawa dengan jalannya pertandingan, saya menonton sekeliling dan terlihat betapa besar turnamen ini."

Terkena bola pukulan dari petenis menjadi sebuah hal yang biasa terjadi pada ball boys/girls. Begitu juga dengan Hayley yang pernah merasakannya.

"Sekali saya pernah terkena pukulan ace dengan kecepatan 100 mph. lalu terdengar suara penonton yang berkata 'Oooh"."

Seorang ball girl dibawa keluar lapangan setelah terkena pukulan bola dari petenis.

Bagi kita para penonton, mungkin para ball boys/girls hanyalah sekedar para pengambil bola yang mempermulus jalannya pertandingan. Namun, bagi mereka sendiri, menjadi ball boys/girls merupakan sesuatu lebih dari sekedar pekerjaan. Mereka berlatih lebih dari empat bulan demi berpartisipasi di Wimbledon, perhelatan megah yang digelar di negaranya, dimana puluhan ribu orang akan menontonnya, dan jutaan orang lainnya akan mengikuti setiap beritanya, ratusan petenis, termasuk mungkin idola mereka sendiri, akan bermain di dalamnya, dan membutuhkan bantuan mereka. Menjadi bagian dari pergelaran Wimbledon adalah sebuah dedikasi, sebuah bagian kecil dari mimpi dan wujud cinta mereka dalam permainan tennis itu sendiri.


-TUINA
(dari berbagai sumber)

Bastian Schweinsteiger Segera Pinang Ana Ivanovic



Ana Ivanovic, petenis cantik asal Serbia dikabarkan segera menikah dengan bintang sepak bola Jerman Bastian Schweinsteiger.

Kabar bahagia ini santer berhembus seiring dengan penampilan Ana yang terekam kamera lagi mengenakan cincin pertunangan yang ia sematkan di tangan kiri.

Pemandangan manis ini tersaji saat petenis nomor tujuh dunia itu menghadari malam pesta sebelum pelaksanaan Grand Slam Wimbledon 2015 di The Roof Gardens, Kota London, Inggris, Kamis (25/6/2015) waktu setempat. Ana hadir didampingi sang pujaan hati yang juga santer diberitakan segera pindah dari Bayern Munich ke Manchester United.

Dilansir Daily Mail, Minggu (28/6), Ana tampil cantik dengan memakai gaun panjang berwarna biru safir. Ia memilih menggerai rambut panjang dan mengenakan aksesoris berupa jam tangan. Petenis nomor tujuh dunia ini makin anggun dengan memakai sepatu hak tinggi warna pink.

Manajer Ana, Dan Holzmann, membenarkan kabar bahagia seputar pertunangan Ana dan Bastian. Pemain Tengah Munich ini resmi meminang sang pacar di Paris, Prancis, selama pelaksanaan Grand Slam French Open 2015 lalu. Meskipun demikian, kedua publik figur itu enggan berkomentar atau menjawab soal lamaran itu.

“Saya bahagia untuk mereka berdua,” ujar Holzmann kepada harian Serbia, Blic, dilansir Inserbia.

Pasangan atlet lintas bidang olahraga ini menjalin kasih sejak September tahun lalu. Hubungan cinta kedua sejoli terungkap ke publik saat Ana dan Bastian kepergok jalan bareng saat penyelenggaraan Grand Slam US Open 2014, di Kota New York, Amerika Serikat.

Sejak saat itu mereka saling mendukung kegiatan masing-masing. Entah itu Ana hadir dalam pesta bersama rekan Bastian di Munich, atau sebaliknya. Bastian kerap terlihat mendampingi petenis cantik berusia 27 tahun itu dalam sejumlah turnamen, seperti Australian Open dan French Open.

Menurut Blic, kedua calon mempelai sudah mulai menyiapkan berbagai hal terkait pernikahan mereka. Ana pun sudah tak malu-malu lagi bercerita soal hidup berkeluarga. Menurutnya, keluarga adalah hal yang terpenting dalam hidupnya.

“Saya ingin memiliki anak minimal tiga. Ini sangat penting bagi saya dan saya memikirkan ini cukup sering,” kelakarnya.

Sumber: Solopos

Gelar Kedua Christo di Negeri Siam


Bangkok - Christopher Rungkat tampil sebagai juara di turnamen ITF F5 Futures Thailand yang digelar di Bangkok 22-28 Juni lalu. Christopher Rungkat sukses menghentikan kemenangan beruntun Shuichi Sekiguchi di partai final dengan kemenangan dua set langsung 6-4 6-3. Sebelum pertandingan ini, Christo dan Sekiguchi telah saling berhdapan sebanyak enam kali, dari enam pertemuan tersebut, keduanya berbagi kemenangan 3-3, namun Christo kalah beruntun di tiga pertemuan terakhir. 

Di pertemuan ketujuh Christo tak ingin kembali menelan kekalahan, namun Sekiguchi juga masih tampil prima meski sehari sebelumnya dia memainkan dua partai, semifinal tunggal dan final ganda. Alhasil di set pertama skor keduanya berjalan sangat ketat, namun akhirnya Christo mampu mematahkan servis Sekiguchi di game sepuluh, dan menutup set dengan skor 6-4. 

Di set kedua Christo dengan cepat mematahkan servis Sekiguchi dan unggul 4-1, petenis Jepang tersebut tak mampu mengejar, dan akhirnya Christo menang dengan skor 6-3 di set kedua. Gelar ini merupakan gelar Futures kesembilan bagi petenis kelahiran 14 Januari 1990 ini. Dari sembilan gelar tersebut, dua diantara diraih di negeri Gajah Putih, tiga tahun sebelumnya ia juga pernah meraih gelar disini. 

Dengan gelar juara di Thailand ini, Christo naik empat peringkat di ranking terbaru ATP, kini Christo berada di ranking 522 dunia. Christo yang sempat mengalami pengunduran prestasi sejak dibekap cidera, kini mulai menemukan performanya. Targetnya yang ingin kembali ke top 200 dunia sedikit demi sedikit makin dekat. Ranking terbaik yang pernah dicapai Christo adalah ranking 241 dunia yang dicapainya dua tahun silam.

Setelah juara, melalui akun instagramnya Christo mendedikasikan gelarnya untuk sang pelatih, Robert Davis, yang telah bekerja bersamanya sejak kembali bermain pasca cedera. Keep it up, Christo!


Sunday, June 28, 2015

Wimbledon 2015: Gentlemen's Draw Breakdown



Draw Gentlemen's Singles Wimbledon 2015 Dalam Sekilas

Novak Djokovic berhasil mengindari 3 anggota Big 4 di drawnya, namun bukan berarti langkahnya akan mulus. Philipp Kohlschreiber menjadi lawan yang tangguh untuk babak pertama, selain itu Bernard Tomic, Kevin Anderson, LeonArdo Mayer juga ada di drawnya sebelum kemungkinan jumpa Kei Nishikori di perempatfinal, Stan Wawrinka menjadi kandidat kuat lawannya di semifinal. 

Roger Federer mendapat undian yang relatif cukup mudah. Unggulan pertama yang dia hadapi adalah Jack Sock di babak ketiga, kemudian Roberto Bautista-Agut atau Feliciano Lopez di babak selanjutnya. Calon lawan Federer di perempatfinal adalah Tomas Berdych. Jika lolos, akan berjumpa dengan Murray atau Ferrer, atau Nadal di semifinal.

Andy Murray kemungkinan akan menghadapi lawan-lawan seperti Andreas Seppi, Jo-Wilfried Tsonga dan Ivo Karlovic sebelum partai perempatfinal yang kemungkinan akan lawan David Ferrer atau Rafael Nadal. Roger Federer sudah siap mengintai di babak semifinal.

Rafael Nadal yang terlempar hingga ranking ke-10, membuka Wimbledon melawan petenis kidal lainnya, Thomaz Bellucci asal Brasil. Dustin Brown, Yen-Hsun Lu, Viktor Troicki menjadi calon lawan-lawan Nadal setelahnya. Ujian sesungguhnya berawal di babak keempat dimana Nadal lawan kompatriotnya, David Ferrer. Laga yang lebih berat menantinya di babak perempatfinal dan semifinal melawan Andy Murray dan Roger Federer.


Laga Seru Di Babak Pembuka

Beberapa match babak pertama mempertemukan petenis-petenis yang tangguh, dan akan menjadi pembuka keseruan Wimbledon sejak hari pertama dimulai, hingga dua pekan mendatang. Berikut adalah beberapa laga menarik di babak pertama;

Jarkko Nieminen v Lleyton Hewitt: Ini adalah Wimbledon terakhir Hewitt sebelum menutup karier profesionalnya. Setiap pertandingann menjadi sorotan para fans dan pecinta tennis. Mantan juara tahun 2002 ini akan lawan petenis Finlandia Jarrko Nieminen. Tak mudah, namun jika menang hadiahnya adalah kemungkinan melawan Novak Djokovic, akan menjadi akhir yang indah dalam karier Wimbledon nya jika mampu menyajikan laga seru di SW19.

Dusan Lajovic vs Tommy Haas: Tommy Haas kembali bermain setelah absen dari cedera yang cukup lama. Petenis veteran berumur 37 tahun yang pernah mencapai semifinal Wimbledon 2009 ini akan menghadapi lawan muda yang terus improve, Dusan Lajovic. Mental dan pengalaman Haas akan diadu dengan ketangkasan dan stamina prima dari Lajovic.

Martin Klizan vs Fernando Verdasco: Duel antara dua petenis kidal yang sering luput dari perhatian. Keduanya punya forehand keras yang berbahaya. Namun sayangnya inkonsistensi penampilan di tour membuat karier mereka tidak stabil. Wimbledon kali ini menjadi kesempatan bagi keduanya untuk bicara lebih banyak. 


Borna Coric vs Sergiy Stakhovsky: Kembali menyajikan partai anatara stamina muda versus pengalaman. Borna Coric yang sedang dalam performa naik, akan ditantang oleh Sergiy Stakhovsky yang gaya serve and volley-nya sangat cocok dimainkan di Wimbledon. Salah satu ujian lagi untuk Coric apakah dia mampu menaklukkan petenis veteran lagi, sedang bagi Stakhovsky, merupakan suatu kesempatan untuk membuktikan dirinya punya potensi yang besar di tennis, tidak hanya sekedar terkenal karena pernyataan-pernyataan kontroversial yang dia ucapkan.

Ernests Gulbis vs Lukas Rosol:  Dua petenis yang tak jarang membuat prestasi di tour namun sedang mengalami penurunan performa. Ernests Gulbis turun jauh dari performa yang dia tampilkan musim lalu, akan berhadapan dengan Lukas Rosol yang namanya mulai dikenal usai mengalahkan Rafael Nadal di Wimbledon. Kesempatan emas bagi keduanya untuk memulai kembali ke track yang benar untuk kembali ke karier tennis yang bagus. 


THE CONTENDERS

Masih sulit mencari kandidat kuat juara Grand Slam nomor tunggal putra diluar Big 4, atau sekarang menjadi Big 5 setelah Wawrinka menjuarai Grand Slam untuk kedua kalinya. Kekuatan Novak Djokovic, Roger Federer, Andy Murray, Rafael Nadal masih sulit dibendung oleh petenis lain. Praktis hanya, Stan Wawrinka, anggota terbaru Big 5, yang secara konsisten mampu merepotkan keempatnya.

Juara bertahan Novak Djokovic diprediksi masih akan sulit dihentikan sebelum babak semifinal, namun partai pertama melawan Philipp Kohlschreiber menjadi ujian yang cukup berat untuk memulai langkahnya mempertahankan gelar juara. Meskipun begitu, catatan buruk Kohli di dua edisi terakhir Wimbledon dimana dia tak mampu melangkah lebih jauh dari babak kedua cukup menjadi modal Djokovic untuk tidak terlalu mengkhawatirkan langkah awalnya mempertahankan gelar.

Di babak kedua Djokovic berpotensi menghadapai Jarkko Nieminen atau Lleyton Hewit, keduanya juga bukan lawan yang bisa dianggap remeh, sekali lengah, mereka akan memanfaatkan peluang untuk unggul. Namun bagaimanapun juga, Djokovic yang mampu mendominasi permainan dengan groundstroke-groundstroke kerasnya masih berada satu level di atas keduanya. Di babak ketiga Djokovic kemungkinan bertemu Bernard Tomic kemudian di babak selanjutnya bertemu dengan Kevin Anderson atau Leonardo Mayer. Jika mampu ke perempatfinal, petenis Jepang Kei Nishikori siap menantangnya. Kecepatan yang dimiliki Nishikori akan menjadi suatu tantangan bagi Djokovic. Namun kembali lagi, jika ia mampu mengoptimalkan pukulannya dan mendikte permainan, Nishikori masih bisa dilewati, meski harus bekerja lebih keras dibanding babak-babak sebelumnya. Kemampuan yang nyaris setara dalam service dan return game adalah salah satu yang membuat petenis nomor satu dunia tersebut mampu memenangi banyak pertandingan, dan banyak turnamen. Kemampuan tersebut harus ia tunjukkan di dua babak akhir jika ingin mengulang sukses juara.

Sulit rasanya jika tidak mencantumkan nama Roger Federer sebagai kandidat juara dalam setiap Grand Slam yang digelar. Terlebih lagi Wimbledon, Grand Slam yang paling sukses dirajai Federer dibanding Grand Slam lainnya. Jika harus jujur, draw Federer relatif lebih mudah dibanding empat anggota Big 5 lainnya. Damir Dzhumhur di babak pertama, Igor Sijling atau Sam Querrey di babak kedua dan Jack Sock di babak ketiga diatas kertas masih mampu diatasi Federer. Dua petenis Spanyol Feliciano Lopez dan Roberto Bautista-Agut mungkin akan sedikit menyulitkan Federer di babak keempat, namun sang Maestro akan menemukan cara untuk mengalahkan keduanya. Konsistensi servis Federer akan menjadi kunci di pertandingan perempatfinal melawan Tomas Berdych dan semifinal melawan Andy Murray. Jika lolos, di partai final tidak cukup mengandalkan servis, kandidat kuat lawannya, Djokovic, adalah returner yang cukup handal. Federer harus menaikkan levelnya jika bertemu Djokovic di final, atau berharap Djokovic tak menampilkan permainan terbaiknya.

Stan Wawrinka dan Andy Murray sama-sama mempunyai dua gelar Grand Slam, keduanyapun punya peluang yang sama untuk juara Wimbledon. Dilihat dari tipe permainan, Wawrinka harusnya lebih berbahaya dibanding Murray, backhand satu tangannya akan lebih mematikan saat melaju diatas permukaan rumput Wimbledon, namun kenyataannya Murray yang lebih berprestasi dibanding Wawrinka di lapangan rumput. Skill lengkap ditambah dukungan publik Inggris akan sangat membantu Murray, gelar di Queen's pekan silam akan menambah kepercayaan diri peraih emas Olimpiade 2012 tersebut.

Murray membuka turnamen dengan melawan petenis Kazakhstan Mikhail Kukushkin. Tak banyak pilihan, Murray harus memanfaatkan setiap peluang untuk mengalahkan Kukushkin yang mempunyai power cukup kuat. Dua calon lawan berikutnya Robin Haase dan Andreas Seppi secara skill berada dibawah Murray, namun Muzza harus tetap waspada. Di babak keempat menjadi ujian berat pertama bagi Murray dimana dia kemungkinan akan berhadapan dengan Ivo Karlovic atau Jo-Wilfried Tsonga. Murray harus memeras otak untuk mematahkan servis super keras dari Karlovic. Sedang untuk melawan Tsonga, Murray boleh sedikit percaya diri, dia unggul head-to-head 10-3 atas petenis Perancis tersebut, termasuk unggul 3-1 dalam pertandingan yang digelar di rumput. Satu-satunya kemenangan Tsonga di raih di turnamen challenger di Nottingham, sebelas tahun silam. Memperkuat service game dan mengurangi kesalahan sendiri menjadi point krusial Murray saat bermain di partai perempatfinal melawan David Ferrer atau Rafael Nadal dan partai semifinal melawan Roger Federer serta kemungkinan final melawan Novak Djokovic.


THE DARK HORSES

Sulit untuk memprediksi siapa yang akan melaju jauh di sektor tunggal putra diluar Big 5. Para petenis ATP Next Generation masih belum mampu membuktikan konsistensi mereka. 

Dalam beberapa tahun ke belakang para petenis unggulan masih cukup kuat dan tidak banyak yang tersingkir sebelum babak enambelas besar, minimal. Peta kekuatan masih berkutat pada dominasi nama-nama lama yang disebutkan diatas.

Unggulan ketujuh Milos Raonic, secara permainan akan sangat diuntungkan saat bermain di lapangan rumput. Ace demi ace siap dia luncurkan di setiap pertandingan, suatu senjata yang cukup ampuh digunakan di turnamen Wimbledon. Raonic akan melawan petenis Spanyol Daniel Gimeno-Traver di babak pertama, kemudian lawan pemenang antara Dusan Lajovic dan Tommy Haas di babak kedua. Di babak ketiga Raonic kemungkinan bertemu dengan petenis Australia Nick Kyrgios. Jika jadi bertemu, Raonic-Kyrgios akan jadi partai yang sarat akan adu skill servis, dimana keduanya sangat kuat dalam hal tersebut. Pemenangnya mungkin ditentukan oleh siapa yang lebih konsiten servisnya atau lebih agresif saat return game. Satu pertandingan lagi harus dimenangi Raonic jika ingin ke perempatfinal, lawannya adalah kandidat The Dark Horse lain, Grigor Dimitrov. Peran servis kembali sangat berpengaruh di pertandingan ini. Perempatfinal adalah target yang paling ralistis untuk keduanya. Harus mampu meredam kekuatan Stan Wawrinka jika ingin selangkah lebih jauh dari babak delapan besar.

Kandidat lain yang patut diamati performanya adalah juara US Open 2014, Marin Cilic, memang performanya belum stabil sejak kembali dari cidera, namun rekornya di lapangan rumput layak jadi modal dia untuk mendobrak petenis diatasnya dan setidaknya masuk perempatfinal. Cilic mempunyai presentase kemenangan 66% saat bermain di lapangan rumput dan sempat juara di Queen's. 

Cilic ditantang petenis Jepang Hiroki Moriya, lalu berpeluang lawan Andreas Haider-Maurer dan John Isner di dua babak selanjutnya. Partai melawan Isner menjadi cukup krusial untuk melangkah jauh di WImbledon. Jika menang, lawannya di final US Open 2014, Kei Nishikori, akan jadi tembok terakhir yang menghalanginya untuk masuk perempatfinal. Sulit, namun peluang terbuka bagi petenis Kroasia tersebut.


UPSET ALERT

Dari empat Grand Slam, Wimbledon menjadi Grand Slam dengan rekor menang-kalah paling jelek untuk Kei Nishikori. Dia menang tujuh kali dan kalah enam kali, sangat tipis. Prestasi terbaiknya hanyak melaju hingga babak empat yang dicapainya tahun lalu, sebelumnya dia selalu kalah di babak pertama atau babak ketiga.

Meski sejak tahun lalu prestasi Kei semakin menanjka, namun masih sulit melihat petenis Jepang ini mampu melaju hingga perempatfinal, atau lebih. Lawan Simone Bolelli di babak pertama bisa jadi tolak ukur akan sampai dimanakah Nishikori di Wimbledon tahun ini. Selain Bolelli, ada Pablo Cuevas, Marin Cilic dan John Isner menjadi kandidat kuat petenis yang akan mampu menyingkirkan Kei di Wimbledon tahun ini.

Juara di lapangan rumput Stuttgart dua pekan silam tak bisa disangkal akan jadi pendongkrak kepercayaan diri Rafael Nadal, namun lawan-lawannya di Wimbledon jauh lebih kuat dibanding lawan-lawan yang dia kalahkan di Stuttgart, salah satunya adalah Viktor Troicki yang juga ia kalahkan di final. Jika mampu melewati Troicki, Nadal akan bertemu David Ferrer, punya peluang besar untuk menang dan mencapai perempatfinal. Mencapai perempatfinal sendiri sudah menjadi prestasi bagus untuk Nadal. Jadi tiga babak pertama menjadi sangat penting untuk dilewati Nadal.


Jo-Wilfried Tsonga harus melawan petenis yang sudah dua kali mengalahkannya dalam tiga kali pertemuan. Ia selalu kesulitan melawan Gilles Muller, dan bermain di lapangan rumput, Muller punya keuntungan sendiri, gaya permainannya lebih cocok dimainkan di Wimbledon. Tsonga harus bisa lepas dari tekanan yang diberikan oleh Muller, sambil memaksimalkan pukulan-pukulan kuatnya untuk mematikan petenis Luksemburg itu. Denis Istomin, yang baru saja menjuarai turnamen di Nottingham dan petenis dengan servis keras lainnya, Ivo Karlovic, juga siap menghentikan Jo-Wilfried Tsonga. 



Wimbledon 2015: Ladies' Draw Breakdown



Draw Ladies' Singles Wimbledon 2015 Dalam Sekilas

Unggulan teratas Serena Williams berada di draw yang sama dengan kakaknya, Venus Wiliams, serta dua mantan juara Grand Slam lainnya, Ana Ivanovic dan Victoria Azarenka. Jika mampu melewati mereka semua, kemungkinan berhadapan dengan Maria Sharapova di semifinal dan Petra Kvitova di final.

Maria Sharapova membuka Wimbledon 2015 dengan melawan petenis tuan rumah Johanna Konta yang tampil bagus di Eastbourne minggu lalu. Camelia-Irina Begu, Andrea Petkovic, Lucie Safarova menjadi calon lawan Sharapova sebelum kemungkinan bertemu Serena di semifinal.

Di draw bawah, juara bertahan Petra Kvitova satu pool dengan petenis unggulan seperti Jelena Jankovic, Agnieszka Radwanska, Elina Svitolina, Madison Keys dan Eugenie Bouchard yang mungkin akan menjadi lawannya dan mencoba menghentikan petenis Ceko tersebut untuk mempertahankan gelar juara. 

Unggulan empat Simona Halep kemungkinan berjumpa kompatriotnya Monica Niculescu di babak kedua, di babak-babak selanjutnya, Svetlana Kuznetsova, Sabine Lisicki, Timea Bacsinszky, Angelique Kerber, Garbine Muguruza dan Caroline Wozniacki sipa menghadang petenis Rumania tersebut dalam impiannya meraih gelar Grand Slam perdana.


Seru Dari Awal

Undian babak pertama sudah menyajikan beberapa pertandingan yang diprediksi akan berjalan seru, menarik ditunggu siapa yang akan memenangi partai-partai berikut.

Daniela Hantuchova vs Dominika Cibulkova: Pertarungan antara dua petenis terbaik Slovakia ini tentunya akan sarat akan gengsi. Hantuchova ingin membuktikan bahwa dirinya masih ada dan kuat sedangkan Cibulkova ingin menunjukkan bahwa dia masih seorang petenis yang berbahaya meski baru pulih dari cidera. 

Belinda Bencic vs Tsvetana Pironkova: Keduanya bukan petenis papan atas WTA saat ini, namun keduanya punya kapasitas untuk menghadirkan sebuah pertandingan yang menarik di atas lapangan rumput. Bencic baru saja menjuarai gelar WTA pertamanya di Eastbourne, sementara Tsvetana Pironkova selalu tampil bagus jika bermain di lapangan rumput, terutama Wimbledon.

Ana Konjuh vs Alize Cornet: Petenis muda Kroasia Ana Konjuh yang minggu lalu tampil sebagai juara di Nottingham, bertemu dengan petenis yang mengalahkan Serena Williams di Wimbledon musim lalu, Alize Cornet. Pukulan-pukulan keras Konjuh akan menjadi senjata utamanya untuk mengalahkan Cornet, namun dengan pengalaman yang jauh lebih banyak, Cornet tak mudah untuk ditumbangkan..

Jelena Jankovic v Elena Vesnina: Meski lebih bersinar di nomor ganda, banyak orang yang sudah lupa bahwa Vesnina sempat tampil bagus di nomor tunggal, dia hampir masuk top 20 dua tahun lalu. Dan melawan petenis Rusia tersebut di babak pertama tentu bukan hal yang mudah untuk Jelena Jankovic yang juga sedang mencari performa terbaiknya. Pantas ditunggu siapa yang memenangkan partai ini dan berpeluang lawan Petra Kvitova di babak ketiga.

Laura Robson vs Evgeniya Rodina: Laura Robson akan menjadi salah satu sorotan utama di gelaran Wimbledon tahun ini. Kembali bermain setelah absen lama karena cidera, banyak yang sudah menanti penampilannya. Partai melawan Rodina menjadi kesempatan Robson untuk meraih kemenangan dan mengembalikan kepercayaan dirinya dalam kompetisi.


THE CONTENDERS

Tak bisa disangkal, Serena Williams masih menjadi kandidat favorit untuk memenangi Wimbledon musim ini. Ambisinya untuk menjuarai empat gelar Grand Slam tentu akan motivasi tersendiri untuknya. Petenis 33 tahun tersebut telah menjuarai dua Grand Slam musim ini, tinggal dua gelar lagi untuk meraih Calendar Slam, atau jika juara Wimbledon saja dia akan mengulang Serena Slam tahun 2002-2003 dimana dia juara empat Grand Slam secara beruntun. 

Dari calon lawan-lawan Serena di Wimbledon tahun ini, yang paling berpotensi menghentikan ambisinya tersebut mungkin adalah sang kakak sendiri, Venus Williams, dimana keduanya akan saling berhadapan di babak keempat jika mampu memenangi tiga laga awal. Jika mampu melewati Venus, Serena akan berjumpa dengan salah satu antara Carla Suarez Navarro, Ana Ivanovic atau Victoria Azarenka. Dengan segala skill komplit yang dia miliki dan mampu dioptimalkan di lapangan rumput, di atas kertas Serena bisa mengalahkan ketiganya, termasuk dua babak akhir jika bertemu dengan Sharapova atau Kvitova. 

Kandidat juara lain adalah sang juara bertahan Petra Kvitova. Setelah drawing keluar, bisa terlihat Kvvitova punya peluang yang sangat bagus untuk kembali merengkuh mahkota juara Wimbledon, atau setidaknya melaju hingga final. Dia dalam satu draw dengan petenis-petenis yang belakangan penampilannya kurang stabil. Di babak pertama petenis kidal tersebut akan melawan Kiki Bertens yang sebelum musim ini hanya memenangi satu pertandingan di lapangan rumput dalam kariernya. Petenis unggulan pertama yang mungkin dihadapi Kvitova adalah Jelena Jankovic di babak ketiga,  stelah itu bisa bertemu dengan Elina Svitolina atau Agnieszka Radwanska. Jika servisnya dan pukulannya stabil, 
Kvitova punya peluang besar dengan mudah mengatasi mereka. Partai perempatfinal melawan Ekaterina Makarova dan semifinal melawan Simona Halep atau Caroline Wozniacki juga sangat mungkin dia menangi. 

Kvitova masih punya pekerjaan rumah besar; mengalahkan Serena. Meski di pertemuan terakhir dia mampu mengalahkan Serena, namun Serena di lapangan rumput jauh lebih tangguh dibanding Serena di lapangan lain, dua pertemuan Kvitova dan Serena di Wimbledon dimenangi Serena dengan straight sets. Untungnya Kvitova tidak akan berjumpa Serena sebelum final, jika Serena tersingkir sebelum final, tentu langkah Kvitova menjuarai Wimbledon ketiganya akan sedikit lebih ringan.

Meski belakangan sering kesulitan jika bermain di lapangan rumput, lima kali juara Grand Slam, Maria Sharapova, tidak bisa dipandang sebelah mata sebagai salah satu kandidat juara Wimbledon tahun ini. Pergerakan yang lambat masih menjadi kendala Sharapova saat bermain di lapangan rumput yang menuntut footwork dan refleks yang cepat, tetapi groundstrokes kerasnya akan selalu berbahaya bagi siapapun lawannya. Variasi pukulan yang terus dia kembangkan juga menjadi modal bagi Sharapova untuk kembali juara Wimbledon setelah terakhir kali juara sebelas tahun silam.

Sharapova akan melawan Johanna Konta di babak pertama, cukup tricky, karena Konta tampil bagus di Eastbourne, namun Sharapova masih diunggulkan memenangi pertandingan. Ujian bagi Sharapova sudah nampak di babak keempat, dimana ia berpeluang berhadapan dengan Flavia Pennetta atau Andrea Petkovic, dua petenis yang punya power sebanding dengan Masha. Tak berhenti disitu, ujian berat menanti Sharapova di perempatfinal, Lucie Safarova yang mengalahkannya di French Open silam, siap kembali menggagalkan upaya Maria untuk menjurai Wimbledon keduanya.  Akan menjadi perjalanan yang cukup sulit untuk Siberian Siren, namun  ia punya segala kapasitas untuk memenangi pertandingan demi pertandingan.


THE DARK HORSES

Dua petenis kidal, Lucie Safarova dan Angelique Kerber kembali punya peluang melangkah jauh di Wimbledon kali ini. Keduanya sukses melaju hingga perempatfinal di gelaran tahun lalu. Pergerakan lincah keduanya serta pukulan yang tak terlalu keras namun terarah dan sering sulit ditebak menjadi senjata ampuh keduanya di atas lapangan rumput. Kerber yang diluar dugaan tampil cukup bagus di grass court, membuktikan bahwa pencapaian perempatfinal tahun lalu bukanlah suatu kebetulan semata, ia menunjukkan konsistensinya dengan menjuarai turnamen di Birmingham. Kemenangan tersebut tak pelak akan menaikkan motivasi Kerber di Wimbledon. Kerber berpeluang melawan dua kompatriotnya di dua babak awal, Carina Witthoeft dan Mona Barthel, kemudian Garbine Muguruza siap menjegal di babak ketiga. Ketangguhan Kerber kembali diuji di babak keempat dimana dia kemungkinan bertemu Caroline Wozniacki dan di perempatfinal melawan Simona Halep. Dua partai yang nampak berat, namun bukan berarti tidak mungkin untuk dia menangi. Perempatfinal atau semifinal menjadi target yang cukup realistis untuk petenis Jerman ini.

Setelah mencapai final Grand Slam pertamanya di Paris tiga pekan silam, Safarova menjadi petenis yang cukup diperhitungkan, sering menyulitkan petenis-petenis top WTA, akhirnya Safarova tahun ini menjadi bagian dari petenis top itu sendiri. Menjadi unggulan keenam, membuat peluangnya untuk mengulang sukses tahun kemarin semakin terbuka. Namun drawnya cukup berat, di babak pertama ia harus melawan Alison Riske yang cukup cepat dan sigap jika bermain di lapangan rumput. Di babak ketiga dan keempat, dua rekan senegaranya siap menghadang, Barbora Strycova yang tahun lalu juga ke perempatfinal Wimbledon dan Karolina Pliskova yang baru saja jadi runner-up di Nottingham. Bila mampu melewati babak tersebut, Safarova bisa bertemu dengan Maria Sharapova, kemenangan di pertemuan terakhir akan menambah kepercayaan diri petenis kelahiran Brno, 28 tahun silan tersebut.

Namanya selalu jadi ancaman petenis papan atas, namanya juga selalu muncul menjadi perbincangan hangat tiap perhelatan Wimbledon dimulai. Servis kerasnya acap kali membuat getir lawan, tipe permainannya sangat cocok dengan lapangan rumput Wimbledon. Ya, adalah Sabine Lisicki yang diprediksi kembali akan membut berita dalam dua pekan ke depan. Masih segar dalam ingatan dimana pekan lalu Lisicki membuat 27 aces dalam satu pertandingan, jumlah aces terbanyak yang pernah dicetak oleh seorang petenis wanita dalam satu pertandingan. Sebuah catatan yang wajib diwaspadai oleh nama-nama besar kompetitor di Wimbledon. Namun sebelum bertemu petenis top, Lisicki harus melewati hadangan sendirinya dulu, yang juga tak mudah. Jarmila Gajdosova dan Timea Bacsinszky punya kemampuan yang nyaris sepadan dengan Lisicki. Simona Halep yang mengalahkannya di perempatfinal edisi 2014, akan kembali siap menghentikan kejutan Lisicki, namun dengan performa Halep yang kurang konsisten beberapa waktu terakhir, peluang Lisicki sedikit lebih terbuka, setidaknya untuk kembali ke babak delapan besar. 

Selain ketiga nama tersebut, petenis dengan servis keras lainnya seperti Karolina Pliskova dan Madison Keys punya peluang bagus untuk melangkah hingga jauh.


UPSET ALERT

Meski Ana Ivanovic, Agnieszka Radwanska dan Caroline Wozniacki merupakan nama-nama besar di tennis wanita saat ini, namun masih belum terlihat ketiganya akan mampu melangkah jauh di Wimbledon tahun ini. Ana Ivanovic hanya sekali mampu melewati babak keempat dalam sepuluh kali keikutsertaannya di Wimbledon. Terakhir tahun 2007 dia mampu melangkah hingga semifinal. Bola pantulan yang rendah saat bermain di lapangan rumput namapaknya masih menyulitkan Ivanovic untuk memaksimalkan pukulan-pukulannya. Belinda Bencic di babak ketiga dan Victoria Azarenka atau Carla Suarez Navarro di babak keempat akan jadi tes yang Maha berat bagi Ivanovic.

Meskipun pernah menjadi finalis, namun permainan Agnieszka Radwanska yang terus menurun membuat dirinya menjadi salah satu kandidat yang diprediksi akan pulang lebih awal. Parahnya lagi, di babak pertama ia harus bertemu dengan Lucie Hardecka, petenis yang dalam empat pertemuan sebelumnya selalu unggul atas petenis Polandia tersebut. Pergerakan yang cepat dari semua sudut lapangan yang menjadi ciri khas Radwanska, harus kembali diperlihatkan jika tidak ingin menelan kekalahan kelima dari Hradecka, dan kesalahan-kesalahan sendiri yang kini lebih mudah ia lakukan, harus dikurangi.

Mantan petenis nomor satu dunia, Caroline Wozniacki mempunyai rekor yang tidak begitu impresif di Wimbledon, ia tidak pernah sekalipun melangkah hingga perempatfinal, sebuah catatan yang akan terus menghantuinya jika terus berlanjut dari tahun ke tahun. Keputusannya mundur di pertandingan semifinal melawan Belinda Bencic di Eastbourne jumat kemarin merupakan keputusan bijak sekaligus menghawatirkan bagi petenis Denmark tersebut. Bijak karena cidera bisa lebih parah, dan mengkhawatirkan karena ia harus fit 100% untuk menghadapi lawan-lawannya di Wimbledon. Jika tidak mampu menampilkan performa terbaiknya, petenis semacam Katerina Siniakova dan Camila Giorgi siap mengejutkannya. Pun bila sukses melewati mereka,  Garbine Muguruza dan Angelique Kerber menjadi tembok penghalang besar yang harus dia taklukkan agar bisa merasakan perempatfinal Wimbledon pertama dalam kariernya.




 
Design by fthemes
Bloggerized by Seo Lanka and Blogger Template